Lalu Muhammad Zohri Petik Pelajaran Berharga Pada Debutnya di Ajang Olimpiade

Sabtu, 31 Juli 2021 – 21:55 WIB
Lalu Muhammad Zohri saat tampil di nomor 100 meter atletik putra Olimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Sabtu (31/7) WIB (NOC Indonesia)

jpnn.com, TOKYO - Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri terhenti langkahnya di babak penyisihan cabang olahraga atletik nomor 100 meter putra Olimpiade Tokyo 2020.

Bertanding di Olympic Stadium, Tokyo, Sabtu (31/7) WIB, Zohri yang bertanding di Heat 4 berhasil mencatatkan waktu 10,26 detik dan finis di peringkat kelima.

BACA JUGA: Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri Finis Urutan Kelima Cabor Atletik Tokyo 2020

Catatan waktu yang ditorehkan Zohri di ajang Tokyo 2020 ini lebih lambat dibandingkan saat dirinya tampil di seri Golden Grand Prix Osaka 2019 lalu dengan torehan waktu 10,03 detik.

Usai hanya menempati peringkat kelima, Zohri gagal melaju ke semifinal atletik nomor 100 meter putra karena dalam babak tersebut, hanya diisi tiga pemenang di masing-masing heat.

BACA JUGA: Gulung Wakil China, Ganda Putra Taiwan Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo

Zohri mengaku belum puas dengan penampilannya di Tokyo 2020. Meski demikian, dirinya masih memiliki ambisi tinggi untuk berlari menembus catatan waktu di bawah 10 detik.

“Ini pelajaran untuk saya. Semoga ke depan saya bisa lebih semangat lagi. Saya bersyukur bisa mewakili Indonesia di Olimpiade. Saya berterima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia, semoga ke depan saya bisa tampil lebih baik dan memberi prestasi bagi Indonesia,”

“Saya sendiri merasa belum maksimal, mungkin karena (faktor) mental juga dan ada sedikit masalah starting blok.” kata Zohri usai perlombaan dalam rilis yang diterima jpnn.com dari NOC.

Menurutnya, startingblock yang biasa dipakai saat latihan di Jakarta berbeda dengan yang digunakan di Olimpiade.

“Sebenarnya persiapan kurang karena (pelatih AS) Harry Marra juga baru datang kurang dari sebulan. Jadi hanya bisa memperbaiki teknik start saya sedikit,” kata Zohri.

Anak didik Eni Nurani ini mengatakan banyak menimba pelajaran berharga di Olimpiade. Apalagi pada pertandingan ini, ia berada satu trek dengan pelari Afrika Selatan Gift Leotlela dan Su Bingtian dari China.

Setelah gelaran ini, Zohri ditargetkan bisa mencapai performa terbaiknya di Olimpiade 2024 Paris.

“Tentu saya bersyukur bisa lari bersama dengan mereka. Semoga ke depan saya bisa menyaingi dan mengalahkan mereka,”

“Yang perlu dievaluasi mungkin soal start, akselerasi dan pertahankan kecepatan. Semoga saya bisa masuk kualifikasi dan berprestasi di Paris.” ujar Zohri.

Pada perlombaan ini, pelari Afrika Selatan Gift Leotlea berhasil menempati posisi pertama dengan catatan waktu 10,04 detik.

Menyusul di posisi kedua ada sprinter China Su Bingtian dengan torehan waktu 10,5 detik dan Jason Rogers dari Saint Kits and Navis di tempat ketiga dengan torehan waktu 10,21 detik.

Pada gelaran ini Zohri juga menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang turun di nomor 100 meter putra. (noc/mcr16/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler