jpnn.com, JAKARTA - Capaian ekplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream PT Pertamina mendapat apresiasi.
Pengamat energi Hanifa Sutrisna menilai pelampauan target eksplorasi sepanjang 2023 menunjukkan bahwa kemampuan PHE bisa sejajar dengan perusahaan migas asing.
BACA JUGA: Pertamina Hulu Energi Berkomitmen Selalu Perhatikan Aspek HSSE di Setiap Kegiatan
“Capaian PHE harus dihargai. PHE jangan mau kalah dengan asing,” ujar Hanifa.
Menurut Hanifa, pelampauan target PHE tersebut, juga didukung dari pembiayaan eksplorasi yang jauh lebih baik.
BACA JUGA: 74 Tahun, BTN Ubah Logo dan Makin Percaya Diri
Oleh karena itu, Hanifa mendorong BUMN tersebut agar terus mencari sumber-sumber energi baru.
“Apapun yang dilakukan PHE adalah kewajiban atau mandatory untuk bisa meningkatkan potensi cadangan migas di Indonesia. Untuk itu saya dukung kegiatan eksplorasi mereka,” tuturnya.
BACA JUGA: Raih Rating ESG Terbaik di Asia Tenggara, SIG Masuk Top 10 Emiten Bahan Baku Konstruksi
Tak hanya itu. Hanifa berharap PHE juga segera menindaklanjuti berbagai temuan tersebut, mengingat potensinya yang sangat besar.
“Harus segera digarap, karena temuan tersebut potensinya benar-benar besar. Minimal, PHE membuka platform di sana. Harus segera dilakukan studi lanjutan, eksplorasi lanjutan sehingga bisa segera dieksploitasi,” jelas Hanifa.
Hanifah juga mengingatkan agar PHE harus melakukan dengan perhitungan cermat.
Dengan demikian, blok-blok migas baru tersebut bisa dikerjakan dengan efisien sehingga bisa meningkatkan laba Pertamina dan juga mendukung ketahanan energi nasional.
Capaian eksplorasi PHE memang menggembirakan. Menurut data perusahaan, PHE mencapai total temuan sumber daya 2C sebesar 488 MMBOE (Juta Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak) atau 68% melebihi target.
Dalam dua tahun terakhir, menurut data PHE tersebut, perusahaan berhasil mendapatkan temuan signifikan melalui kegiatan eksplorasi di blok eksisting, antara lain temuan eksplorasi di R-2 (Offshore Aceh), Wilela (Sumatera Selatan), GQX-1 (Offshore Jawa Barat), East Akasia Cinta-001 (Jawa Barat) dan East Pondok Aren-001 (Jawa Barat), Manpatu 1-X (Kalimantan) dan Wolai kompleks (Sulawesi).
Keberhasilan yang didapatkan melalui kegiatan eksplorasi pada area mature blok eksisting ini juga salah satu strategi mengoptimalkan aset dan menjaga laju produksi migas.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada