Lampung Akhirnya Pecah Telur

Kamis, 13 September 2012 – 09:54 WIB
PEKANBARU – Kontingen Lampung langsung menyodok ke peringkat tujuh perolehan medali sementara Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau lewat cabang olahraga angkat besi, senam, dan atletik dengan raihan lima emas, dua perak, dan tiga perunggu Rabu  (12/9).

Hari pertama cabang angkat besi yang digelar di Hotel Ratu Mayang Garden, Pekanbaru, Lampung menurunkan lima atletnya. Emas pertama diraih Citra Febrianti yang turun di kelas 53 putri. Citra berhasil mencatat angkatan snatch 88 kilogram serta clean and jerk 108 kg dengan total angkatan 196 kg. Medali perak diraih Dewi Safitri asal Jawa Barat dan perunggu Tanti Pratiwi dari Jawa Tengah.

Emas kedua dipersembahkan Jadi Setiadi yang berlaga di kelas 56 kg. Atlet yang turun di Olimpiade London 2012 ini pun berhasil memecahkan rekor PON dengan angkatan 124 kg, yang sebelumnya dipegang atlet Kalimantan Timur Eko Yuli Irawan dengan angkatan snatch 123 kg.

Jadi berhasil mencatatkan angkatan snatch 124 kg serta clean and jerk 145 kg dengan total angkatan 269 kg. Medali perak diraih lifter Aceh dengan catatan snatch 106 kg serta clean and jerk 141 kg dengan total 247 kg. Medali perunggu diraih lifter muda Lampung, Sumar Riyanto, dengan angkatan snatch 115 kg serta clean and jerk 120 kg dengan total angkatan 245 kg.

Emas ketiga diraih Okta Dwi Paramita yang turun di kelas 58 kg putri dengan angkatan snacth 88 kg serta clean and jerk 110 kg dengan total angkatan 198 kg. Medali perak direbut lifter senior Indonesia asal Papua Barat, Lisa Rombewas, dengan angkatan snatch 87 kg serta clean and jerk 99 kg dengan total angkatan 186 kg. Medali perunggu diraih lifter Jawa Tengah Tika Mulya Ningrum dengan angkatan snatch 74 kg serta clean and jerk 99 kg dengan total angkatan 173 kg.

Untuk medali perak diraih oleh lifter Lampung Dwi Atika Sari kelas 63 kg dengan snatch 82 kg serta clean and jerk 108 kg dengan total angkatan 190 kg. Medali emas untuk kelas ini diraih lifter tuan rumah Fatmawati dengan angkatan snatch 87 serta clean and jerk 108 dengan total angkatan 195 kg. Kemudian medali perunggu diraih Siti Sarah, lifter asal Kalimantan Timur, dengan snatch 85 kg serta clean and jerk 105 kg dengan total angkatan 190 kg.

Edy Santoso, pelatih angkat besi Lampung, mengatakan, apa yang diraih oleh lifter Lampung ini sudah cukup baik. Meski tidak semuanya mendapatkan emas, mengingat masih ada beberapa atlet junior yang diturunkan. ’’Sumar Riyanto itu masih muda. Ini PON pertamanya. Sedangkan sisanya sudah tampil dengan baik,” ujar dia.

Sementara di cabang atletik yang digelar di Stadion Atletik Sport Center Rumbai, Lampung menyabet medali emas dari nomor lompat tinggi galah atas nama Eko Wicaksono. Dia berhasil membukukan lompatan setinggi 4,6 meter. Eko berhasil mengungguli atlet asal DKI Jakarta Nunung Jayadi yang membukukan lompatan setinggi 4,55 meter sekaligus merebut medali perak. Sedangkan medali perunggu direbut Fikri Jasanti yang juga asal DKI Jakarta dengan lompatan setinggi 4,35 meter.

Prestasi tak kalah gemilang juga ditunjukkan para pesenam Lampung. Senam artistik putra membuktikan sebagai cabang andalan Lampung untuk mendulang medali. Cabang yang dipertandingkan di Sport Center Rumbai, Pekanbaru, ini menyumbang satu emas, satu perak, dan dua perunggu. Dari empat medali itu, tiga di antaranya –satu emas, satu perak, dan satu perunggu– berasal dari Meyusi Ade Putra.    

Emas dipersembahkan Meyusi melalui nomor alat palang sejajar. Dia mengumpulkan nilai 13,975. Perak jatuh ke tangan M. Tri Saputra dari Riau. Perunggu direbut Endriardi (DKI Jakarta). Tri maupun Endriardi sama-sama membukukan nilai 13,475.

Meyusi juga mendonasikan perak dari nomor alat kuda-kuda pelana setelah mengoleksi nilai 12,925. Pada nomor ini, emas disabet pesenam tuan rumah Riau M. Tri Saputra dengan nilai 13,500. Perunggu direbut Yuridistira (Lampung) dengan nilai 12,250.

Meyusi kembali mempersembahkan medali. Kali ini perunggu di nomor palang tunggal. Dia membukukan nilai 12,525. Emas diraih M. Tri Saputra (Riau) dengan nilai 12,675. Lalu perak direbut Endriardi (DKI) dengan nilai 12.591.

Keberhasilan Meyusi menyabet emas mengulang prestasi pada PON XVII/2008 di Kalimantan Timur. Budi Setiadi, manajer tim senam Lampung, mengatakan, pencapaian Meyusi dkk. sudah sesuai target. Lampung tinggal berharap medali dari nomor senam aerobik dan ritmik.

Di senam aerobik, Budi memperkirakan Umi Sri Haryani bisa mendapat medali. Mengingat saat ini dia adalah peringkat kedua nasional senam aerobik. ’’Kalau melihat peringkat, kami yakin Umi dapat meraih medali. Di nomor senam ritmik, kami juga optimistis karena ada Winda Musfita. Sebab, prestasinya sudah menasional,’’ pungkasnya. (ton/c1/ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putra-Putri Jatim Gagal Juara Grup

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler