Langit Indonesia Akan Mengalami Gerhana Matahari Hibrida, Catat Tanggalnya

Selasa, 31 Januari 2023 – 19:18 WIB
Para mahasiswi mengamati matahari saat terjadi gerhana sebagian di Observatorium Jokotole IAIN Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (21/6/2020). Gerhana matahari sebagian yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB akan melewati 31 provinsi di Indonesia. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/hp

jpnn.com, JAKARTA - Langit Indonesia akan segera mengalami fenomena gerhana matahari hibrida pada 20 April 2023 mendatang.

Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Johan Muhamad mengatakan gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang tampak dari sebagian wilayah bumi sebagai gerhana matahari total, tetapi di sebagian wilayah lain tampak sebagai gerhana matahari cincin.

BACA JUGA: BRIN Sebut Melihat Gerhana Bulan Total Tidak Perlu Alat Khusus

"Gerhana matahari yang akan terjadi pada 20 April 2023 di wilayah Indonesia merupakan gerhana yang sangat spesial karena berupa gerhana matahari hibrida yang jarang terjadi," katanya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan gerhana matahari hibrida akan teramati sebagai gerhana matahari total di wilayah Indonesia bagian timur, sementara di daerah Indonesia lainnya akan teramati sebagai gerhana matahari parsial.

BACA JUGA: Gerhana Bulan Total, Masyarakat Riau Bisa Menyaksikan Pada Jam Ini

Gerhana matahari itu juga akan teramati sebagai gerhana matahari cincin di wilayah selatan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Pada gerhana matahari tersebut lintasan bayangan inti bulan di permukaan bumi akan melewati sebagian wilayah Indonesia bagian timur.

BACA JUGA: Mahasiswi Tewas Ditabrak Audi, Pengemudinya Ternyata Perwira Polri yang Berselingkuh

"Durasi gerhana matahari total di titik itu berlangsung selama 1 menit 16 detik," katanya.

Sebagian besar lintasan jalur gerhana matahari melewati wilayah lautan, seperti Laut Timor dan Laut Banda. Daratan yang dilalui jalur gerhana matahari total tersebut, yaitu sebagian Timor Leste dan beberapa daerah di Papua Barat.

BRIN menyampaikan beberapa wilayah yang akan dilalui gerhana matahari hibrida adalah Kabupaten Fakfak, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Kepulauan Yapen, dan lain-lain.

Prakiraan penampakan gerhana matahari total tersebut berada di Biak, Provinsi Papua, yang dimulai pada pukul 12.20 WIT. Puncak gerhana terjadi pada pukul 13.57 WIT.

Sedangkan di Jakarta, gerhana matahari sebagian dimulai pada pukul 09.29 WIB dan puncaknya pada 10.45 WIB.

"Kita bisa mengamati gerhana matahari dengan aman yaitu menggunakan teleskop yang dilengkapi filter matahari, kacamata khusus gerhana matahari, kamera DSLR lensa telefoto yang dilengkapi filter matahari dan melalui kamera lubang jarum," kata Johan.

"Ingat, kita tidak boleh melihat matahari secara langsung tanpa menggunakan filter khusus matahari,” katanya.

Lebih lanjut Johan menyampaikan bahwa gerhana matahari dapat menjadi fenomena yang menarik bagi peneliti-peneliti di Indonesia untuk melakukan riset-riset terkait gerhana, seperti pengamatan korona matahari, pengukuran efek lensa gravitasi, pengaruh gerhana matahari terhadap kondisi ionosfer dan atmosfer, serta pengaruh gerhana matahari terhadap perilaku makhluk hidup.

Gerhana matahari hibrida juga bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Indonesia khususnya anak-anak untuk mempelajari sains.

"Selain itu, gerhana matahari dapat menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara untuk mengunjungi spot-spot wisata yang menawarkan prospek pengamatan gerhana," kataJohan Muhamad. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Tim SAR Masih Evakuasi Penumpang


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler