CASTELLDEFELS - Hasil mengejutkan terjadi di etape ke-13 Vuelta a Espana Jumat (6/9). Pembalap 21 tahun dari Argos-Shimano Warren Barguil menjadi penguasa etape sepanjang 169 kilometer rute Valls " Castelldefels tersebut. Strategi breakaway di 71 kilometer jelang finis membuat dia finis sendirian dengan jarak sekitar 2 menit 40 detik dari peloton.
Kemenangan Barguil benar-benar di luar dugaan. Pembalap Prancis itu bahkan baru kali ini tampil di grand tour perdana di usia yang masih sangat belia. Dia menjawab keyakinan tim Argos-Shimano yang baru saja mengontraknya tahun ini. Namanya melejit setelah menjuarai Tour de l"Avenir (Tour of Future), sebuah tur di Prancis untuk pembalap amatir dan semi pro.
Di etape ke-13 kemarin, Barguil bersama 17 pembalap lain langsung kabur dari rombongan pada 71 kilometer menuju finis. Namun, satu per satu pembalap tertangkap peloton hingga hanya menyisakan 10 pembalap. Selain Barguil, mereka adalah Rinaldo Nocentini (Ag2r-La Mondiale), Egoi Martinez (Euskaltel-Euskadi), Xabier Zandio (Team Sky), Ivan Santaromita (BMC), Jerome Coppel (Cofidis), Michele Scarponi (Lampre-Merida), Be"at Intxausti (Movistar), Bauke Mollema (Belkin) and Amets Txurruka (Caja Rural).
Sepuluh pembalap tersebut terus memperpanjang gap dengan peloton hingga maksimal empat menit. Yang menarik, sepuluh pembalap kabur itu semuanya bertipe climber. Nah, setelah melintasi tanjakan kategori 1 di Alto del Rat Penat (tanjakan 485 meter), grup breakaway mendapat keuntungan dengan jalanan yang menurun.
Di satu kilometer menjelang finis, Barguil mengambil inisiatif untuk keluar dari grup. Dia memacu sepeda lebih cepat dan memperjauh jarak. Jarak semakin jauh dan dia melakukan solo sprint dengan selisih dari Nocentini sepuluh detik.
Barguil memang istimewa. Dia adalah satu-satunya climber yang dibawa Argos-Shimano di Vuelta a Espana. Tak mau hanya menjadi pelengkap tim, pembalap kelahiran Hennebont tersebut mengganjar kepercayaan tim dengan juara etape. Padahal, Barguil menargetkan tahun ini hanya sebagai "tahun belajar".
"Sepanjang tahun ini saya akan lebih banyak belajar. Tanpa pressure (untuk menang). Setelah beberapa balapan seperti Paris-Nice, Criterium International, saya akan lihat hasilnya dan bagaimana nanti selanjutnya," tuturnya kepada Cycilng News saat memulai kampanye musim ini. "Tim memperlakukan saya dengan bagus. Saya sangat puas," imbuhnya.
Dengan Barguil, Argos-Shimano kini bisa bernapas lega. Mereka tak lagi harus mengandalkan langganan juara seperti John Degenkolb dan Marcel Kittel. Mereka kini sudah punya prospek masa depan dengan Barguil. (aga)
BACA JUGA: Sisa Laga Berarti Final
BACA ARTIKEL LAINNYA... Christian Gonzales tak Masuk All Stars ISL
Redaktur : Tim Redaksi