Langsung Menekan, Pantang Beri Kesempatan

Kamis, 23 Februari 2012 – 11:27 WIB
DENPASAR - Bicara tim raksasa di Flexi NBL Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari Satria Muda (SM) Britama Jakarta dan CLS Knights Good Day Surabaya. Betapa tidak, sejak NBL diselenggarakan 2010, gelar-gelar preseason tournament sampai championship series didominasi dua tim itu. SM juara, sedangkan CLS runner-up musim lalu.
      
Tidak berlebihan, jika kemudian setiap pertemuan kedua tim selalu berlangsung seru dan panas. Sama-sama memiliki deretan pemain berkualitas jempolan, motivasi kedua tim untuk saling mengalahkan pun berlipat.

Sore nanti, untuk kali kedua musim ini, SM akan bertemu CLS. Pada pertemuan pertama di seri kedua di Solo, CLS berhasil mengalahkan SM 65-59. Itu menjadi kekalahan perdana SM musim ini.

Membandingkan catatan musim lalu, SM sepertinya menurun. Sebab, saat itu tidak sekalipun CLS mengalahkan SM. Dalam tiga pertemuan musim reguler, maupun sekali di partai grand final.

"Kami yakin menang. Selama anak-anak bermain kompak dan lepas,  itu bisa kami raih," kata point guard SM Faisal Julius Achmad kemarin.

Tidak berlebihan jika Faisal yakin timnya bisa mengalahkan CLS. Saat ini SM sedang menanjak. Belum sekali pun mereka kalah di seri keempat. Absennya Vamiga Michel mampu ditutupi pemain lain.

"Intinya kami tidak boleh memberikan kesempatan pada CLS untuk berkembang. Harus menekan sejak awal," tandas Faisal.

Saat dikalahkan CLS pada seri kedua lalu, SM memang sempat bermain kendor. mereka sempat tertinggal 18 poin. Meski pada kuarter keempat mendominasi perolehan poin, namun mereka tidak punya banyak cukup waktu untuk membalikkan keadaan.

Head coach CLS Risdianto Roeslan sadar jika timnya akan sangat sulit mengulang sukses mengalahkan SM seperti seri kedua. SM yang memiliki size pemain jauh lebih besar daripada CLS pastinya telah melakukan evaluasi kenapa mereka kalah saat itu.

"Karena kalah size, kami akan memaksimalkan kecepatan dan akuasi tembakan. Semoga saja kemenangan bisa kami raih seperti di Solo," harap Risdi.

Harapan Risdianto untuk meraih kemenangan kedua melawan SM diganggu oleh kondisi kebugaran para pemainnya. Center Agustinus Indrajaya terancam tidak akan dalam kondisi terbaik karena mengalami cedera engkel. Sementara, shooting guard Ernest Koswara dipastikan absen karena mengalami cedera kepala cukup parah saat menghadapi NSH GMC Riau kemarin.

Saat menghadapi GMC, CLS sebenarnya tampil sangat baik. Mereka menang dengan keunggulan 54 poin (91-37). Ernest terluka karena mendarat tidak sempurna saat hendak mengeblok tembakan pemain GMC. Kepalanya membentur lantai dengan sangat keras lebih dulu.

"Kami kehilangan Ernest. Dia melakukan effort yang sangat bagus dalam melakukan penjagaan. Dia mengorbankan keselamatannya demi tim. Saya sungguh mengapresiasi," kata Risdi.

Meski masih seri keempat, total ada enam seri musim reguler, kemenangan atas SM hari ini dipandang sangat penting oleh Risdi. Hal itu disebabkan CLS telah kalah enam kali sejauh ini. Jika mau bersaing di empat besar, mereka harus mengalahkan tim kuat seperti Aspac, Garuda, maupun SM. Itu untuk menebus kekalahan mereka dari Muba Hangtuah dan Garuda pada seri pertama lalu.

"Kami sudah tidak punya pilihan. Kami harus bermain agresif. Anak-anak harus menjalani game plan yang sudah ditentukan. Jangan membawa agenda sendiri dan memperbesar ego," tandas mantan asisten pelatih SM itu. (nur/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik Persib Makin Meruncing

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler