jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif juga angkat bicara soal pengawalan personil Brigade Mobil (Brimob) bersenjata laras panjang saat mengawal penggeledahan ruang kerja dua anggota DPR, beberapa waktu lalu, yang diprotes Wakil Ketua DPR fahri Hamzah.
Saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (27/1), Laode mengatakan penggeledahan di gedung DPR bukan yang pertama kali. Hanya saja ketika menggeledah ruang Anggota Komisi V Damayanti Wisnu Putranti (PDIP) dan Wakil Ketua Komisi V Yuddy Widiana Adia (PKS), dalam kasus dugaan suap proyek jalan di Ambon, terjadi mis komunikasi.
BACA JUGA: Timwas Intelijen Tak Ganggu BIN, tapi...
"Cuma kemarin itu ada sedikit miskomunikasi antar pimpinan di sini DPR dengan penyidik KPK. Tapi sebenarnya waktu itu penyidik-penyidik KPK sudah berusaha, lewat tangga darurat gak dilihat media," kata Laode di gedung DPR.
Ia mengatakan cara yang dilakukan penyidik KPK dalam melakukan penggeledahan tersebut telah sesuai prosedur. Kalaupun yang dilakukan KPK menjadi pembicaraan di masyarakat, maka itu dianggapnya sebagai bahan introspeksi bagi lembaga antirasuah.
BACA JUGA: Demokrat Ogah Komentar soal Golkar Hengkang ke Jokowi-JK
Apalagi, pihaknya menegaskan dalam melakukan penggeledahan, lembaga selalu meminta bantuan pengamanan dari Polri. "KPK selalu pakai Brimob. Waktu dulu juga datang pakai pengawalan Brimbob," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Pangkas Kunker Luar Negeri, DPR Hemat Rp139 Miliar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surya Paloh ke Rio: Hati-hati Kamu!
Redaktur : Tim Redaksi