Laos Siap Ekspor Listrik dari Pembangkit Tenaga Angin ke Vietnam

Selasa, 27 Februari 2024 – 23:22 WIB
Ilustrasi - Foto udara kincir angin Pembangkit Listrik Tenaga Angin Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda/nym/am

jpnn.com, HANOI - Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam mengatakan bahwa Vietnam Electricity (EVN) telah menerima tawaran penjualan pasokan listrik dari tujuh investor pembangkit tenaga angin di Laos dengan total kapasitas hampir 4.150 megawatt (MW).

Penyaluran pembangkit tenaga angin dari Laos ke Vietnam akan dilakukan melalui jalur transmisi di provinsi tengah Quang Tri sehingga jumlah listrik yang dibeli akan sangat bergantung pada infrastruktur di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Film Iblis dalam Darah Bakal Tayang di Malaysia dan Laos

Namun, pembangkit listrik tenaga angin yang ingin dijual oleh investor Laos ke Vietnam akan melebihi kapasitas jaringan listrik Quang Tri karena sebagian besar saluran listrik provinsi hanya 200 kV dan 110 kV dan dirancang untuk beroperasi menggunakan 80 persen dan 100 persen dari kapasitas.

Khusus pada musim kemarau dari Mei hingga Juli, provinsi tersebut hanya dapat menerima listrik maksimal 300 MW sedangkan bulan-bulan lainnya dalam setahun dapat menerima jumlah listrik yang lebih rendah.

BACA JUGA: Arsjad Rasjid Puji Transformasi Laos Menjadi Pusat Transportasi dan Energi Terbarukan di ASEAN

Adapun pembangkit listrik tenaga angin dengan kapasitas sebanyak 682 MW akan dijual Laos sebelum 2025 dan kekurangan sisanya akan disalurkan setelah periode tersebut.

Guna memenuhi jadwal penyelesaian proyek pada 2025, investor proyek tersebut, Vetnam Laos Energy Investment and Development Corporation, mengirimkan dokumen kepada EVN yang mengusulkan untuk menjual listrik dari proyek ke Vietnam.

BACA JUGA: Jalur Kereta Api Bersejarah China-Laos Resmi Dibuka

Investor menyarankan untuk melakukan investasi pada seluruh proyek sambungan jaringan listrik untuk menghubungkan pembangkit listrik tersebut ke sistem tenaga listrik Vietnam dengan menggunakan dana proyek tersebut.

Sebelumnya, EVN melaporkan bahwa pemerintah Laos dan Vietnam telah sepakat untuk mengimpor listrik sebesar 1.000 MW dari Laos ke Vietnam pada 2020. Volume listrik yang diimpor diperkirakan akan mencapai sekitar 3.000 MW pada 2025 dan sekitar 5.000 MW pada 2030.

Pada Oktober 2023, Perdana Menteri telah menyetujui proposal untuk mengimpor listrik dari berbagai sumber di Laos dengan total kapasitas 2.689 MW.

EVN pun telah menandatangani 19 perjanjian jual beli listrik untuk membeli listrik dari 26 pembangkit listrik Laos dengan total kapasitas 2.240 MW.

Di antara proyek-proyek tersebut, tujuh proyek telah beroperasi secara komersial dengan total kapasitas 806 MW dan diharapkan tambahan 1.171 MW dapat dioperasikan pada 2025. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler