JAKARTA--Kondisi Lapas Kelas II A Kerobokan, Denpasar, Bali belum pulih pasca kerusuhan yang terjadi sejak Selasa (21/2) itu. Bahkan Rabu (22/2) malam, kericuhan kembali terjadi menyusul aksi pelemparan batu dan molotov yang dilakukan para penghuni lapas terhadap ratusan aparat yang bersiaga di sekitar lapas. Beruntung aksi brutal para pesakitan itu berhasil dipadamkan beberapa saat kemudian.
Dalam dialog yang digelar antara aparat dengan napi diketahui, salah satu poin keberatan yang dijadikan dalih oleh para napi adalah masih adanya para sipir yang dituding kerap meminta uang (memalak) keluarga napi yang berkunjung ke Lapas.
‘’(mereka menolak) Adanya petugas jaga yang mereka indikasikan tidak berpihak kepada napi, atau kebijakan yang merugikan napi, seperti misalnya suka minta uang pada keluarga napi saat besuk,’’ ujar Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Saud Usman Nasution di Mabes Polri Jakarta, Kamis (23/2).
Selain menolak adanya para sipir yang kerap memalak ini, para napi minta para sipir tidak bertindak diskriminatis terhadap para napi. Sikap para sipir ini menjadi keluhan utama para napi tersebut.
‘’Juga mereka minta kepada temen mereka yang tiga orang pada saat kerusuhan yang terjadi kemarin siang yang diopname di rumah sakit Polda supaya dikembalikan ke tahanan dirawat di dalam,’’ imbuhnya.
Tiga Napi yang terluka ini adalah, korban yang jatuh saat gabungan TNI-Polri berupaya menerobos Lapas yang dikuasai para Napi Rabu pagi. Dalam peristiwa itu aparat terpaksa bertindak represif untuk menghentikan pendudukan dan perlawanan yang dilakukan para napi.
‘’Situasi sekarang sudah dikendalikan. Untuk mengamankan situasi kemarin tidak ada jatuh korban atau luka baik petugas maupun dari napi,’’ pungkasnya.
Seperti diketahui sejak Selasa (21/2) petang kerusuhan terjadi di dalam Lapas. Ini diduga dipicu oleh konflik internal sesama warga binaan lapas tersebut. Petugas pengamanan lapas tak mampu mengendalikan penghuni lapas yang berjumlah lebih dari seribu orang.
Para sipir yang kewalahan melarikan diri. Pembakaran pun terjadi sejumlah ruang administrasi lapas ludes dilalap si jago merah. Saat itu praktis para napi yang ditinggalkan penjaganya itu dikuasai para napi. Sementara upaya dari sipir dan polisi untuk menduduki kembali Lapas tersebut terus mendapatkan perlawanan. Para napi melempar polisi dengan batu dan benda keras lainnya. Upaya merebut kembali lapas berhasil dilakukan setelah tim gabungan TNI-Polri setempat menerobos paksa lapas yang terkunci dari dalam Rabu pagi.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wabup Kena Panah, Anggota TNI Tewas
Redaktur : Tim Redaksi