jpnn.com, SURABAYA - Siswa dan guru SDI Darut Taqwa Surabaya dilatih untuk siap menghadapi bencana yang datang sewaktu-waktu. Hal itu yang tampak dalam kegiatan simulasi bencana pada akhir pekan lalu. "Kalau ada gempa maupun kebakaran, cara berlindungnya seperti itu, ya. Jangan panik," tutur Muhammad Mundir, kordinator simulasi gempa dan kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya, kepada siswa, guru, dan orang tua di area evakuasi.
Dia mengatakan, simulasi tersebut dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa, guru, dan orang tua ketika sewaktu-waktu terjadi bencana, baik gempa maupun kebakaran. Mental mereka dilatih agar tenang dan mengetahui cara untuk melindungi diri.
Karena itulah, pembelajaran tersebut tidak sebatas teori. Sebanyak 350 siswa, 15 orang dari badan penunjang pelaksanaan sekolah, dan para guru juga diajari praktiknya. Mulai cara melindungi diri saat gempa hingga menuju titik evakuasi. Mereka juga mempraktikkan penyelamatan diri saat terjadi kebakaran. Selain itu, mereka berlatih membangun komunikasi hingga memadamkan api. "Agar mereka tidak hanya tahu, namun juga paham, terbiasa, dan tangkas," tutur Mundir.
Kepala SDI Darut Taqwa Abdul Aziz mengatakan, kegiatan tersebut memang sudah lama direncanakan. Sebab, Indonesia sering dilanda bencana gempa dan tsunami. Sementara itu, Surabaya masuk kategori wilayah yang berpotensi bencana. Kebakaran pun sering terjadi dan hampir tiap hari. "Itu merupakan bentuk ikhtiar dalam mengurangi jatuhnya korban jiwa," katanya.
Mundir meminta semua orang tetap tenang dan tidak panik ketika ada gempa atau kebakaran. Ketika ada gempa, tetap tenang dan cepat-cepat berlindung. "Jangan berlindung di bawah AC atau dekat dengan lemari dan jendela kaca karena berbahaya," tuturnya.
Begitu pun saat terjadi kebakaran. Tetap tenang dan cari bahan-bahan untuk memadamkan sumber api. Bisa memakai alat pemadam api ringan (APAR) atau menggunakan kain yang sudah dibasahi, lantas ditutupkan ke sumber api. Penting juga teriak minta tolong saat kebakaran. Dengan begitu, orang lain tahu bahwa ada kebakaran dan segera memberi atau meminta bantuan kepada orang sekitar. "Jangan lupa hubungi 112," ucapnya. (his/c11/eko)
BACA JUGA: Kemenag Kaji Kurikulum Tanggap Bencana
Redaktur : Tim Redaksi