jpnn.com, PADANG - Saat mendapat kepercayaan untuk mengarsiteki Semen Padang FC, usai mundurnya Syafrianto Rusli dari kursi pelatih kepala, Weliansyah melakukan sejumlah perubahan. Salah satunya mengubah formasi dari 3-4-3 menjadi 4-4-2.
Perubahan itu berdampak pada pemilihan starting eleven. Khususnya pada formasi bek tengah. Bila dengan formasi 3-4-3, ada tiga bek tengah yang menjadi pilihan utama, maka pada formasi 4-4-2 hanya ada dua bek tengah.
BACA JUGA: PS Tira-Persikabo Makin Kukuh di Puncak Klasemen, Persija ke Zona Degradasi
Saat menggunakan tiga bek tengah, tiga nama yang selalu mendapat kepercayaan adalah, Shukurali Pulatov, Dedi Gusmawan, dan Agung Prasetyo. Tiga bek ini dimainkan sejak laga perdana hingga keenam Semen Padang FC di Liga 1/2019.
Sementara, dalam formasi 4-4-2 yang digunakan saat menjamu Arema FC pada laga ketujuh (12/7) lalu, Weli mempercayakan bek tengah kepada duet Dedi Gusmawan dan Agung Prasetyo.
BACA JUGA: Belum Pernah Cicipi Kemenangan, Semen Padang Yakin Badai Pasti Berlalu
Kebetulan dalam laga debutnya sebagai pelatih caretaker Kabau Sirah -julukan Semen Padang FC-, Weliansyah tidak dapat memilih Shukurali Pulatov. Bek asal Uzbekistan tersebut mengalami cedera beberapa hari jelang laga.
Nah, meski gagal menghasilkan kemenangan, Weli berkemungkinan akan masih menggunakan formasi yang sama menghadapi Bhangkara FC di Stadion H. Agus Salim, Padang, Rabu sore (17/7).
BACA JUGA: The Jakmania Tepati Janji, Laga Persija Lawan PS Tira-Persikabo Sepi Penonton
BACA JUGA: Mantan Istri Kembali ke Pelukan Selingkuhan, Pria di Jakpus Nekat Ambil Jalan Pintas
Namun persoalannya, bila Pulatov pulih, maka Weliansyah harus mencadangkan satu dari tiga bek tersebut. Sejauh ini, ketiga pemain itu sama-sama menunjukkan kapasitas yang bagus untuk dipercaya mengawal lini belakang tim kebanggaan urang awak itu.
Pulatov sendiri pada Sabtu lalu (13/7) mengikuti latihan dengan tim. Namun, apakah dia sudah dalam kondisi yang seratus persen siap atau tidak, Weli ingin memastikannya dulu pada latihan hari ini.
Mantan bek tengah Semen Padang FC itupun menegaskan, akan memilih pemain yang paling siap. Dia pun memastikan tidak akan menjadikan salah satu dari tiga bek tengah itu sebagai fullback.
”Tidak. Tidak efektif. Tidak mungkin dipaksakan demikian. Fullback kami ada. Ada Syaiful (Indra Cahya), ada (Muhammad) Rifqi. Kalau kita main empat bek belakang, harus ada yang korban pemain (salah satu dari Pulatov, Dedi Gusmawan dan Agung Prasetyo jadi cadangan),” jelasnya.
Untuk persiapan menghadapi Bhayangkara FC mendatang, Weli pun akan melakukan pembenahan pada lini belakang. Sebab dia menilai, saat lawan Arema FC lalu, kebobolan ke gawang Teja Paku Alam terjadi terlalu mudah.
”Organisasi (bertahannya) yang salah. Kalau terpotong saja bola sedikit, tidak bisa orang (Arema FC) bikin gol,” ucapnya.
”Kami akan melatih bagaimana pergerakan empat pemain belakang,” sambung mantan asisten pelatih timnas Indonesia U-16 itu.
Terpisah, Dedi Gusmawan mengungkapkan, mau formasi berapa saja yang dipakai dalam satu pertandingan, itu sama saja. Yang terpenting adalah apakah pemain bisa menjalankan instruksi atau tidak.
BACA JUGA: Max Sopacua: HM Darmizal Pantas Jadi Menteri di Kabinet Kerja II
Namun dia menyebut, dengan formasi 4-4-2 yang diterapkan Weliansyah pada laga kontra Arema FC lalu, permainan dia dan kawan-kawan berjalan lebih baik.
”Masalah formasi menurut saya sama saja. Cuma kemarin (saat lawan Arema FC, red) lebih termotivasi saja untuk bisa lebih baik. Mungkin itu yang membuat permainan sedikit lebih baik,” terangnya.
Terkait persaingan di bek tengah, mantan pemain timnas Indonesia itu menyatakan, yang penting tim Semen Padang FC bisa jadi bagus. ”Di mana pun saya main, bersaing itu jadi motivasi saya. Biar latihannya greget,” tukasnya. (cip)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raih Kemenangan Perdana, Persipura Tekuk Madura United 1-0
Redaktur & Reporter : Budi