jpnn.com, MEDAN - Pelatih PSMS Medan Jafri Sastra meminta skuadnya tidak anggap remeh saat bertandang ke markas Blitar Bandung United di Stadion Siliwangi, Bandung, Selasa (17/9).
Jafri berharap pemainnya fokus sepanjang laga, meski lawan adalah penghuni juru kunci dengan 10 poin. Beda dengan PSMS yang menduduki posisi lima dengan 27 poin.
Jafri juga meminta Syaiful Ramadhan dkk tidak memikirkan hasil laga terakhir Blitar United yang kalah 0-1 dari Aceh Babel United di kandangnya, Kamis (12/9).
BACA JUGA: Pamit Berangkat Mengaji, Nur Ajizah Tak Kunjung Pulang ke Rumah
“Setiap tim punya karakter masing-masing. Saya tekankan ke anak-anak jangan menganggap remeh yang dianggap mudah, karena itu akan menyulitkan,” ujarnya, Minggu (15/9).
“Kami tidak menganggap remeh karena seperti itu akan menyulitkan. Enggak ada yang mudah dalam pertandingan 11 lawan 11,” ungkapnya.
BACA JUGA: Lawan Mantan Klub, Kurniawan Karman Sesumbar Perseru BLFC Bisa Kalahkan PSM
Mantan pelatih PSIS Semarang ini malah mengingatkan skuadnya agar mengantisipasi kebangkitan tim yang ingin keluar dari zona degradasi juga mengembalikan kekalahan sebelumnya ketika melawan PSMS.
“Kami sudah pasti mengantisipasi secara tim. Yang pertama mereka dihuni banyak mantan-mantan pemain Liga 1. Kami tidak melihat bagaimana mereka di klasemen. Kemudian ada perubahan pelatih di sana dimana coach Liestiadi mundur dan digantikan coach Budiman. Tentu ada perbaikan-perbaikan, kami (PSMS) juga sama ada pergantian pemain dan pelatih hanya beda hasil. Yang kami waspadai kebangkitan tim lawan, itu yang harus kami antisipasi,” tuturnya.
BACA JUGA: Kecewa, Ruhut Sitompul Sebut Trio Pimpinan KPK Superkampungan
Jafri mengatakan PSMS menargetkan pulang membawa poin dari laga away. “Target setiap pertandingan mencuri poin seperti apapun gaya permainan lawan. Kami sadari tidak mudah karena bermain di kandang lawan, tapi kami harus optimis,” tegasnya.
Dan, Jafri meyakini skuadnya siap untuk mencuri poin di pertandingan tersebut. “Saya lihat anak-anak sudah siap untuk itu,” pungkasnya. (nin)
Redaktur & Reporter : Budi