Lawan PSM Makassar, Tiga Pemain Inti PSMS Absen

Jumat, 07 Desember 2018 – 03:59 WIB
Skuat PSMS Medan saat jalani sesi latihan. Foto: IG psmsmedanofficial

jpnn.com, MAKASSAR - Peluang PSMS Medan untuk bertahan di Liga 1 memang sangat tipis. Namun, asa itu tetap ada dan apapun bisa terjadi dalam sepak bola.

Skuat Ayam Kinantan memang harus kerja keras untuk memenangkan laga pamungkas musim ini melawan PSM Makassar, Minggu (9/12).

BACA JUGA: Peluang Arema FC Salip Persebaya Masih Terbuka

PSMS yang saat ini berada di peringkat 18 alias dasar klasemen dengan poin 37, butuh menang agar mengemas poin 40 sebagai poin maksimal di akhir musim.

Sayangnya, menang pun belum tentu membuat PSMS bernafas lega. Sebab jika empat seteru lainnya, PS Tira, Perseru, Sriwijaya dan Mitra Kukar yang serentak mengemas 39 poin menang maka PSMS harus gigit jari dan rela turun ke Liga 2.

BACA JUGA: RD: Saat Ini Pemain Mitra Kukar Butuh Motivasi

Kini, tak hanya persoalan kekurangan poin yang dihadapi Legimin Raharjo dkk. Sebab ada tiga pemain inti yang dipastikan absen lawan PSM Makassar. Mereka adalah Shohei Matsunaga yang terkena kartu merah lawan PS Tira, Roni Fatahillah dan Frets Butuan akumulasi kartu kuning.

Alhasil PSMS yang membawa 18 pemain saat lawan PS Tira di Stadion Pakansari, Bogor, hanya menyisakan 15 pemain untuk langsung terbang ke Makassar. Jumlah yang sangat sedikit.

BACA JUGA: Persija vs Mitra Kukar: Mungkinkah Ada Layar Lebar di SUGBK?

Pelatih PSMS, Peter Butler pun memutuskan memanggil dua pemain yang sebelumnya ditinggal di Medan untuk terbang menyusul. Mereka adalah Muhammad Robby dan Wanda Syaputra.

“Kami punya skuat yang minim untuk rotasi pemain. Robby dan Wanda kami panggil ikut bersama tim. Saya ingin Danie (Pratama) fit untuk lawan Makassar seiring absennya Roni. Selebihnya, Felipe, Rachmad, Antoni, Erwin oke. Terutama Rachmad yang bermain bagus saat lawan PS Tira, dia pemain berkelas,” ujarnya, Kamis (6/12/2018).

Pelatih asal Inggris tersebut mengatakan skuadnya akan terus berusaha maksimal hingga akhir laga musim ini. Dia memahami banyak kritikan yang datang, walau secara pencapain dia menilai putaran II PSMS lebih baik.

“Putaran I PSMS mengoleksi 12 poin. Dan, sebelum lawan PS Tira saya dan tim mengoleksi 25 poin dan tersisa satu laga lagi. Saya anggap keberadaan saya relatif sukses di tim berdasarkan skema sepak bola menyerang yang saya terapkan di tim dan pencapaian poin,” jelasnya.

Dia paham banyak komentar yang datang, pasti ada negatif dan postif. “Sebagai pelati saya mempersiapkan tim ini dengan teliti dan aku evaluasi dan melakukan analisis video dan presentase untuk menyelesaikan masalah. Bagaimanapun, ketika peluit ditiupkan untuk memulai pertandigan kita tidak punya kuasa atas yang lain,” jelasnya.

“Aku selalu punya karakter mengendalikan yang bisa dikendalikan dan tidak kuatir dengan hal lain. Tapi tadi malam itu (lawan PS Tira) semua direbut dari kendali kita. Tidak ada urusan dengan strategi seperti beberapa orang yang berpandangan negatif lontarkan di media sosial. Terkadang kita harus menerima bahwa pertandingan yang kita harapkan berubah jadi sesuatu yang tidak direncanakan seperti tadi malam. Kami akan terus tetap positif dan optimis sampai akhir,” tegasnya. (nin)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Absen Lawan Persija, Bayu Pradana Tetap Ikut Dampingi Tim


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler