jpnn.com, JAKARTA - Duet calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Erick Thohir dinilai berpotensi mendapat restu dari Jokowi dan mudah diterima oleh koalisi partai politik.
Peneliti Bidang Politik The Indonesian Institut Ahmad Hidayah menilai Erick Thohir mampu menguatkan jalan Prabowo untuk Pilpres 2024.
BACA JUGA: Erick Thohir dan PAN Makin Mesra, Sinyal Dukungan Maju Cawapres Makin Menguat
“Erick Thohir saat ini masuk sebagai warga NU (Nahdlatul Ulama). Hal ini bisa mempermudah untuk mendapatkan restu dari PKB. Apalagi, sejak semula dikatakan bahwa penentuan Capres dan Cawapres ditentukan antara Gerindra dan PKB,” ujar Ahmad Hidayah.
Erick Thohir juga memiliki kans besar untuk berpasangan dengan Prabowo lantaran modal elektabilitasnya yang cukup tinggi sebagai cawapres.
BACA JUGA: Ria Busana Mauk Menggelar Safari Ramadan, Berbagi dengan Anak Yatim Piatu
Terlihat dalam berbagai survei, Erick Thohir konsisten menempati posisi teratas elektabilitas cawapres Pilpres 2024.
“Erick Thohir di beberapa lembaga survei mendapatkan nilai elektabilitas yang cukup baik untuk menjadi cawapres,” jelasnya.
BACA JUGA: Cek Persiapan Misa Paskah di Solo, Ganjar: Kami Ikut Senang
Terbaru, pada survei Indikator Politik Indonesia periode 9-16 Februari 2023, Erick Thohir meraih elektabilitas yang cukup kuat. Bahkan dari November 2022 hingga Februari 2023 sebesar 4,7 persen.
Tercatat pada simulasi lima besar nama Cawapres, elektabilitas Erick Thohir naik dari 12,9 persen pada November 2022 dan 13,2 persen pada Desember 2022 menjadi 17,6 persen pada Februari 2023.
Prabowo-Erick juga potensial meraih kemenangan, amunisi duet ini cukup kuat untuk mengarungi kandidasi Pilpres 2024. Keduanya juga memiliki keunggulan logistik yang mumpuni.
“Secara finansial, Erick Thohir cukup kuat, sehingga ditambah dengan finansial Prabowo yang juga kuat, dapat meningkatkan persentase kemenangan,” sebutnya.(chi/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Yessy Artada