jpnn.com, JAKARTA - Layanan digital banking atau e-channel PT Bank Tabungan Negara (BTN) makin disukai nasabah sejak pandemi Covid-19.
Hal ini terlihat dari total jumlah transaksi di BTN, sekitar 96 persennya dilakukan melalui e-channel.
BACA JUGA: Dikabarkan Putus dengan Harris Vriza, Ria Ricis Ngakunya Begini
“Kami melihat perubahan transaksi yang cukup signifikan di tahun 2020, di mana total transaksi financial (e-channel dan teller) sebesar 200.885.753 transaksi dan total transaksi e-channelnya sendiri sebesar 192.183.992 transaksi," ujar Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam webinar bertajuk 'Bank Digital: Solusi Kemudahan Bertransaksi di Tengah Pandemi' di Jakarta, Rabu (30/6).
Dari transaksi tersebut, sambung Haru bisa dilihat bahwa ada pergeseran yang cukup signifikan, bahwa transaksi yang dilakukan di kantor bank makin sedikit, yaitu kurang lebih hanya 4 persen.
BACA JUGA: Rayakan HUT ke-51, Jamkrindo Berkomitmen Majukan UMKM dan Koperasi
"Artinya sekitar hampir 96% sudah dilakukan secara elektronik. Ini merupakan perubahan yang patut mendapat solusi bagaimana Bank BTN dapat beradaptasi,” jelas Haru.
Menurut Haru, kenaikan jumlah transaksi melalui e-channel ini membuktikan layanan mobile banking, internet banking dan Cash Management System (CMS), yang sangat memudahkan nasabah dalam bertransaksi.
BACA JUGA: Menko Airlangga Beberkan Strategi untuk Tingkatkan Ekspor
Untuk itu, perseroan akan terus berupaya semakin memperkuat layanan digital banking di tengah pandemi Covid-19.
“BTN menghadirkan solusi dan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi sebagai bentuk adaptasi di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan adanya pembatasan-pembatasan aktivitas dan interaksi fisik masyarakat,” katanya.
Dengan adanya pembatasan di masa pandemi ini, BTN juga melakukan open banking, artinya nasabah tidak perlu datang ke bank mereka sudah bisa melakukan transaksi di mana saja.
Haru mengatakan perbankan digital telah lama dianggap sebagai future of banking sehingga diperlukan strategi untuk mampu bersaing dengan banyak pendatang di pasar perbankan yang berorientasi kepada pelanggan (customer) untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
“Dalam setiap inisiatif digitalisasi diharapkan bank dapat merespons perkembangan layanan digital dengan tetap mengindahkan aspek reliability, availability dan serviceability,’ tuturnya.
Haru memaparkan, ada enam fokus dan strategi yang dilakukan oleh Bank BTN untuk memperkuat layanan digitalnya. Pertama, akuisisi pengguna layanan digital BTN, baik nasabah baru dan nasabah existing serta meningkatkan transaksi dengan meningkatkan aktivitas pemasaran produk digital banking BTN.
Kedua, mengembangkan fitur layanan berbasis kebutuhan personal sehingga kebutuhan akan layanan terkini dapat dinikmati oleh nasabah.
Ketiga, continue to develop features, yaitu akselerasi penambahan fitur dan layanan pembayaran serta layanan pembelian pada semua channel layanan digital.
Keempat, new service innovations, BTN akan membangun sistem layanan baru yang secara langsung dapat meningkatkan pengguna dan transaksi pada channel layanan digital.
“Kelima, kami akan memperkuat layanan BTN Housing Ecosystem baik layanan bagi pengembang perumahan maupun masyarakat penghuni dari perumahan tersebut (Pra KPR, Realisasi KPR, Pasca KPR) agar selalu terhubung dengan BTN," sebut Haru.
Keenam, process acceleration, di mana percepatan penambahan fitur, layanan pembayaran dan layanan pembelian pada semua channel layanan digital dengan menerapkan proses partnership dan pengembangan aplikasi yang efisien dan efektif.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy