Layanan telekomunikasi di Jabodetabek sempat terganggu beberapa hari akibat BTS (base transmiter station) tergenang air dan tidak teraliri listrik. Saat ini masih ada beberapa wilayah yang hilang sinyal (blank spot) akibat BTS belum aktif.
"Sampai malam ini (tadi malam, Red) hampir semua dapat diaktifkan kembali setelah sempat beberapa hari mati BTS-nya. Sebagian masih mati karena tidak ada pasokan listrik dari PLN dan banjir di lokasi BTS," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Gatot S. Dewa Broto, Senin (21/1).
Gatot mengatakan, banjir yang melanda sebagian wilayah Ibu Kota telah menyebabkan beberapa jaringan fiber optic untuk keperluan jaringan telekomunikasi tidak berfungsi. Selain itu, beberapa BTS juga tidak berfungsi karena pemadaman listrik PLN demi alasan keselamatan. "Masih ada beberapa yang off karena adanya genangan banjir di beberapa wilayah," terangnya.
Berdasar laporan yang ia terima dari operator telekomunikasi, hampir semua operator dapat mengatasi permasalahan itu. Sebagai contoh, PT Telkom menyatakan layanannya sudah dapat berfungsi baik meski sempat tidak mendapat pasokan listrik PLN. "Sebagai antisipasi, Telkom mendatangkan 5.500 liter solar untuk memperpanjang operasi genset hingga 50 jam mendatang," tuturnya.
Lalu PT Telkomsel menyebutkan ada beberapa BTS yang masih mati. Namun begitu, karena jumlah BTS Telkomsel di wilayah Jabodetabek cukup banyak dan memiliki kerapatan yang tinggi maka BTS yang mati dapat di-cover oleh BTS terdekat. "Menurut Telkomsel, jumlah BTS yang mati kurang dari 2,5 persen dari total BTS yang dioperasikan di Jabodetabek," lanjutnya.
Sementara operator Tri, PT Hutchison CP Telecommunication menyebutkan pelanggannya sudah tidak mengalami gangguan telekomunikasi maupun internet. Demikian juga PT Indosat mengklaim layanannya sudah berjalan baik karena Indosat langsung mengaktifkan Single Network Operation System (SNOC) untuk mengatasi kondisi seperti itu. "Biasanya hanya dipakai kalau Lebaran atau Tahun Baru," ungkapnya
PT XL Axiata mengaku sempat mengalami gangguan layanan telekomunikasi di wilayah Bogor dan Bekasi selama lima jam pada hari Sabtu lalu (19/1) karena jaringan optik fiber terputus. "XL sudah melakukan perbaikan jaringan serta back up dengan merotasi jalur layanan. BTS di beberapa lokasi yang sempat terendam banjir juga sudah dipulihkan," tutur Gatot.
Untuk PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, operator Ceria, ada dua BTS yang mati karena kelangkaan suplai listrik. Namun begitu, tidak ada area pelanggan yang dimatikan karena pada umumnya pelanggan Sampoerna Telekomunikasi Indonesia merupakan korporasi. "Banyak kantor tutup sehingga tidak perlu ada upaya darurat," terangnya.
Menurut Gatot, hingga saat ini pihaknya masih memantau perkembangan banjir di sejumlah wilayah. Pemerintah tetap berharap operator telekomunikasi melakukan upaya maksimal sehingga layanan ke pelanggan tetap berjalan normal. "Jangan sampai orang yang lagi kalut ditambah makin kalut karena nggak bisa telpon, SMS. Tapi, secara umum, layanan telekomunikasi dalam kondisi baik," jelasnya. (rdl/byu/wir/nw)
"Sampai malam ini (tadi malam, Red) hampir semua dapat diaktifkan kembali setelah sempat beberapa hari mati BTS-nya. Sebagian masih mati karena tidak ada pasokan listrik dari PLN dan banjir di lokasi BTS," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Gatot S. Dewa Broto, Senin (21/1).
Gatot mengatakan, banjir yang melanda sebagian wilayah Ibu Kota telah menyebabkan beberapa jaringan fiber optic untuk keperluan jaringan telekomunikasi tidak berfungsi. Selain itu, beberapa BTS juga tidak berfungsi karena pemadaman listrik PLN demi alasan keselamatan. "Masih ada beberapa yang off karena adanya genangan banjir di beberapa wilayah," terangnya.
Berdasar laporan yang ia terima dari operator telekomunikasi, hampir semua operator dapat mengatasi permasalahan itu. Sebagai contoh, PT Telkom menyatakan layanannya sudah dapat berfungsi baik meski sempat tidak mendapat pasokan listrik PLN. "Sebagai antisipasi, Telkom mendatangkan 5.500 liter solar untuk memperpanjang operasi genset hingga 50 jam mendatang," tuturnya.
Lalu PT Telkomsel menyebutkan ada beberapa BTS yang masih mati. Namun begitu, karena jumlah BTS Telkomsel di wilayah Jabodetabek cukup banyak dan memiliki kerapatan yang tinggi maka BTS yang mati dapat di-cover oleh BTS terdekat. "Menurut Telkomsel, jumlah BTS yang mati kurang dari 2,5 persen dari total BTS yang dioperasikan di Jabodetabek," lanjutnya.
Sementara operator Tri, PT Hutchison CP Telecommunication menyebutkan pelanggannya sudah tidak mengalami gangguan telekomunikasi maupun internet. Demikian juga PT Indosat mengklaim layanannya sudah berjalan baik karena Indosat langsung mengaktifkan Single Network Operation System (SNOC) untuk mengatasi kondisi seperti itu. "Biasanya hanya dipakai kalau Lebaran atau Tahun Baru," ungkapnya
PT XL Axiata mengaku sempat mengalami gangguan layanan telekomunikasi di wilayah Bogor dan Bekasi selama lima jam pada hari Sabtu lalu (19/1) karena jaringan optik fiber terputus. "XL sudah melakukan perbaikan jaringan serta back up dengan merotasi jalur layanan. BTS di beberapa lokasi yang sempat terendam banjir juga sudah dipulihkan," tutur Gatot.
Untuk PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, operator Ceria, ada dua BTS yang mati karena kelangkaan suplai listrik. Namun begitu, tidak ada area pelanggan yang dimatikan karena pada umumnya pelanggan Sampoerna Telekomunikasi Indonesia merupakan korporasi. "Banyak kantor tutup sehingga tidak perlu ada upaya darurat," terangnya.
Menurut Gatot, hingga saat ini pihaknya masih memantau perkembangan banjir di sejumlah wilayah. Pemerintah tetap berharap operator telekomunikasi melakukan upaya maksimal sehingga layanan ke pelanggan tetap berjalan normal. "Jangan sampai orang yang lagi kalut ditambah makin kalut karena nggak bisa telpon, SMS. Tapi, secara umum, layanan telekomunikasi dalam kondisi baik," jelasnya. (rdl/byu/wir/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernyataan Daming Baru Koma
Redaktur : Tim Redaksi