jpnn.com, JAKARTA - Final Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar MPR RI 2017 resmi dibuka di gedung Nusantara IV, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/8) malam.
LCC yang diikuti 350 peserta dari kalangan pelajar sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dari 34 provinsi di Indonesia itu dibuka secara resmi oleh Sekjen MPR Maruf Cahyono. Hadir pula Wakil Sekjen MPR Selfi Zaini dan jajaran kepemimpinan Setjen MPR.
BACA JUGA: Pancasila Bukan untuk Diperdebatkan, tapi Diimplementasikan
Para pelajar ini merupakan juara di masing-masing provinsi yang kini berlaga di tingkat nasional. Selain 350 siswa, ada pula 68 pendamping dari dinas pendidikan provinsi. Serta guru di sekolah peserta dari setiap provinsi.
Satu per satu tim peserta yang mewakili daerah masing-masing diabsen. Mereka berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Mulai dari pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
BACA JUGA: Ketua MPR: Bukan Saatnya Lagi Berpolemik tentang Pancasila
Anak-anak terlihat bersemangat meskipun sudah malam. Para peserta ini siap unjuk kebolehan dalam LCC. Mereka nantinya akan disuguhkan pertanyaan soal empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Mereka akan saling berhadapan untuk adu pengetahuan. Salah satu dari mereka akan menjadi pemenang. Maruf mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama provinsi yang telah melancarkan seluruh LCC mulai tingkat provinsi.
BACA JUGA: Ini Tiga Agenda Besar MPR di Bulan Agustus
Dia berharap, para pelajar memanfaatkan betul momen ini untuk belajar. "Ini adalah momentum langka. Saya harapkan manfaatkan waktu yang cukup," kata Maruf.
Para peserta yang akan berada di Jakarta selama sepuluh hari ini diharapkan tidak hanya datang untuk sekadar berlomba. Namun, Maruf mengatakan, banyak pembelajaran lain yang bisa diperoleh di MPR.
Maruf mengatakan, selama di sini para siswa tidak datang hanya untuk lomba kemudian pulang jadi pemenang. "Tapi di sini bisa mencari apa pun. Ini saatnya belajar, menambah pengalaman yang selama ini hanya di sekolah," katanya.
Misalnya, mempererat tali persahabatan, membangun persepsi sama terhadap perbedaan. "Adik-adik berasal dari provinsi beda, berbagai latar belakang budaya, bahasa, agama maka di sinilah tempat bersatupadu bertoleransi dan bekerja sama," kata Maruf memberikan semangat.
Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi MPR Tugiyana mengatakan, LCC ini diharapkan menambah wawasan dan pemahaman terhadap nilai luhur bangsa yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
Kemudian, membangun semangat nasionalisme, menumbuhkan budaya dan kecintaan kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bineka Tunggal Ika.
"Sosialisasi merupakan langkah konkret agar nilai-nilai bangsa dapat dipatuhi siswa," kata Tugiyana. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli Hasan Ajak Umat Islam Berjemaah Entaskan Kemiskinan
Redaktur & Reporter : Boy