LDII Perkuat Kontribusi Cegah Perselisihan dalam Penentuan Hari Besar Umat Islam

Kamis, 15 Juli 2021 – 22:06 WIB
Ketum LDII Chriswanto Santoso. Foto: dok. LDII

jpnn.com, JAKARTA - DPP LDII bekerja sama dengan Kementerian Agama mengadakan pelatihan dasar ilmu hisab secara daring.

Ilmu hisab merupakan sesuatu yang mempelajari lintasan benda-benda langit.

BACA JUGA: Ketum LDII: Polri Sudah Bekerja Keras Tangani Pandemi Covid-19

Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso mengatakan pelatihan ini sangat penting dan harus diadakan. Hisab dan rukyat dalam agama disebut ibadah.

“Ini dibuktikan dengan adanya doa yang menyertai ketika melihat hilal dalam penentuan awal bulan. Ini memang sesuatu yang ibadah, karena menentukan proses-proses dan keabsahan ibadah wajib lainya,” kata dia dalam siaran persnya, Kamis (15/7).

BACA JUGA: LDII Diminta Berkontribusi Atasi Pandemi Covid-19

Meskipun saat ini teknologi sangat maju, apalagi dengan digitalisasi, sangat memungkinkan semua orang bisa mengakses software maupun aplikasi untuk menghitung hisab pada lokasi tertentu.

“Namun yang diingat, jika kita tidak memahami konsep atau ruhnya, menjadi kurang lengkap dan sempurna,” kata Chriswanto.

BACA JUGA: LDII Ajak Semua Pihak Kerja Cerdas Atasi Dampak Pandemi Covid-19

Di Indonesia kerap terjadi perselisihan penentuan awal Syawal dan Ramadan. Ini bisa menyebabkan ketidakrukunan antar umat Islam.

“Padahal menjaga ukhuwah Islamiyah, kerukunan dan kekompakan hukumnya wajib. Oleh karena itu, dengan pelatihan ini sudah tidak ada lagi perselisihan untuk menentukan tanggal 1 Hijriah,” tuturnya.

Pelatihan ini memberi landasan dasar dalam memahami ilmu hisab rukyat. Sehingga ada penyamaan persepsi antar umat Islam yang akan mengurangi perbedaan dan friksi yang tidak perlu dalam urusan keagamaan.

“Bagi seorang muslim, perselisihan di antara elit dan beberapa golongan bisa menjadikan cermin yang tidak baik bagi umat,” pungkas dia. (cuy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler