jpnn.com, MANADO - Lebaran Idulfitri disambut sukacita seluruh umat Islam di Indonesia. Tak terkecuali di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Di Manado yang terdiri dari beragam agama, suku, dan ras, memiliki kebiasaan saling berkunjung. Ketika Lebaran, tidak hanya keluarga yang bersilaturahmi, tetangga dan sahabat dari kalangan Kristiani pun ikut berbaur.
BACA JUGA: Lebaran Tanpa Teuku Ryan, Ria Ricis Curhat Begini
Biasanya, tuan rumah yang dikunjungi akan menyajikan berbagai makanan dengan menu-menu spesial.
Nah, menu lebaran idulfitri di Manado ini jarang ditemukan ketupat dan perintilannya. Ketupat disediakan pada lebaran ketujuh atau lebaran ketupat.
BACA JUGA: Libur Lebaran, Pembangkit Listrik EBT Milik PLN IP Dipastikan Andal
Jadi, bagi yang ingin makan ketupat harus menunggu lebaran ketupat.
"Kalau idulfitri hari pertama dan kedua tidak ada ketupat. Penggantinya ya nasi putih, " kata Hj. Rukia Dukalang, tokoh masyarakat di Teling Atas, Manado, Jumat (12/4).
BACA JUGA: Tamara Tyasmara Menangis Mengenang Lebaran Bersama Dante
Dia mengungkapkan menu lebaran idulfitri tergantung kemampuan masing-masing keluarga. Namun, ada dua menu favorit, yaitu rendang dan opor ayam kampung.
Selain dua menu itu, ada juga sambal goreng hati sapi atau ayam, ikan bakar rica, perkedel kentang dicampur ikan atau daging, ayam garo rica, ayam goreng kecap.
Tersedia juga sop bakso, sayur acar, capcay, mi goreng, es segar, nasi jaha, dan lain-lain.
"Jadi, menunya mirip hidangan resepsi pernikahan, tetapi kalau pernikahan bisa 17 menu, lebaran sekitar 8-10 menu," ucapnya.
Diakui nenek 6 cucu ini untuk menyediakan menu lebaran butuh modal besar. Namun, karena sudah menjadi kebiasaan, hal tersebut tidak menjadi kendala untuk merayakan idulfitri.
"Ini momen setahun sekali, jadi, sebisa mungkin berusaha menyediakan menu istimewa di hari raya idulfitri," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad