jpnn.com, JAKARTA - Momen Idulfitri bukan waktu berleha-leha bagi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Doni Monardo.
Lagi-lagi, ketua Satuan Tugas Covid-19 itu harus menginap dan melaksanakan Salat Idulfitri di kantornya demi menangani pandemi yang masih berlangsung.
BACA JUGA: Doni Monardo, Puan, Jenderal Listyo, Panglima Hadi Berkumpul di Bandara Soetta
Staf Khusus Bidang Media Kepala BNPB Egy Massadiah mengungkapkan Doni bersama sekitar 20-an anak buah bertahan di kantor sejak malam takbiran.
"Tidak ada yang pulang," ujar Egy menirukan perintah Doni. "Salat Idulfitri di lantai 15 Graha BNPB, jemaah dibatasi."
BACA JUGA: Covid-19 di Sumsel Alami Peningkatan, Doni: Jangan Anggap Sepele
Pada Selasa (12/5), Doni berbuka puasa di kantor. Usai iftar terakhir Ramadan 1442 Hijriah itu, dia langsung mengeluarkan perintah kepada tim kerjanya di lantai 10 Graha BNPB.
Egy menuturkan melaksanakan salat Idulfitri di kantor bukan hal baru bagi Doni. Pada 1 Syawal 1441 Hijriah lalu, mantan Danjen Kopassus itu juga berlebaran di kantor lantaran pandemi Covid-19 sedang merajalela.
BACA JUGA: Ini Suasana Salat Id Presiden Jokowi, Imam dan Khatibnya Serda Ridwan, Pesannya Menyejukkan
"Hari ini adalah salat Id yang kedua di kantor dalam suasana pandemi," tutur Egy.
Syahdan, Doni bersama sekitar 20-an orang jemaah melaksanakan salat Idulfitri di Auditorium Sutopo Purwo Nugroho Graha BNPB. Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan juga bertahan di kantornya bersama Doni.
Persiapan untuk salat sunah itu sudah dilakukan pada pukul 06.00 WIB. Ada kaca akrilik yang membatasi tempat khatib untuk mencegah droplet.
Gema takbir dan tahmid pun menggema di Graha BNPB. Menurut Egy, imam dan khatib salat Idulfitri itu ialah Prof Dr Muslihun Ihsan, MM.
Namun, ritual salat dan khotbah itu hanya berlangsung sekitar 25 menit. Setelah tuntas melaksanakan salat Idulfitri, Doni dan anak buahnya bermaaf-maafan tanpa bersalaman ataupun kontak fisik lainny.
Acara selanjutnya ialah makan bersama di Ruang Multimedia 10 Graha BNPB. Menunya opor ayam dan rendang kiriman mantan Sestama BNPB Harmensyah.
Selepas makan bersama, Doni kembali bekerja. Dia memelototi data kasus Covid-19.
Egy mengatakan Doni juga memerintahkan Satgas Covid-19 yang bertuhas di pos penyeberangan Bakauheni, Lampung – Merak, Banten memperketat pengawasan atas lalu lintas masyarakat.
Menurut Egy, tentara dengan pangkat letnan jenderal itu mewanti-wanti jajaran Satgas Covid-19 melakukan check dan recheck atas dokumen perjalanan warga, termasuk yang memegang surat hasil tes usap atau swab test.
"Tidak ada pengecualian. Jika positif, langsung dikarantina,” kata Egy menirukan instruksi Doni.
Mantan wartawan itu menyatakan Doni mengaku harus cerewet dalam mengingatkan publik mematuhi protokol kesehatan, termasuk di tempat ibadah. Sebab, masyarakat harus berdisiplin memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun di air mengalir harus.
"Tidak masalah kita dianggap cerewet, karena tujuan kita adalah agar korban corona tidak berderet-deret,” ujar Egi kembali mengutip Dony.(tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga