Lebaran Tahun Ini Berbeda, Ganjar: Kita Harus Terima, Kita Lagi Dikasih Cobaan

Rabu, 20 Mei 2020 – 06:06 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Idulfitri merupakan salah satu momen untuk bisa silahturahmi ke rumah sanak saudara. Namun, kegiatan itu sangat berisiko jika dilakukan di tengah pandemi virus corona.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun mengakui lebaran tahun ini memang sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Ganjar Pantau Langsung Kedatangan Pekerja Migran Indonesia di Bandara

Sebab, sebagian masyarakat mungkin tidak bisa merayakan dengan keluarganya.

"Lebaran ini sangat berbeda, menyedihkan, sakit, dan semua rindu keluarga. Namun kita harus terima. Kita ini lagi dikasih cobaan," kata Ganjar.

BACA JUGA: Aksi Ganjar Pranowo Luar Biasa, Tidak Mau dalam Bentuk Uang

Ganjar mengatakan, jangan sampai gara-gara virus corona masyarakat tidak bisa silahturahmi. Pasalnya, manusia masih diberi akal sehat untuk bisa berpikir.

"Manusia dikasih akal dan kita tidak boleh terputus silahturahmi hanya karena virus corona. hayo kita tetap semangat jangan sampai kalah sama virus Corona," tambahnya.

BACA JUGA: Ikut Imbauan Kementerian Agama, Ganjar: Saya Salat Idulfitri di Rumah

Ganjar menjelaskan saat ini teknologi telah memberi kemudahan untuk saling berjumpa dengan seseorang tanpa harus bertemu langsung.

Termasuk untuk menjalin silahturahmi dengan sesama keluarga tanpa harus bepergian.

"Saling menghibur saling menguatkan, corona itu mahluknya kecil bahkan tidak kelihatan, jangan kalah kita manusia, makanya kita punya otak, akal, digunakan, diputar dan lebih baik memilih lebaran digital," ujarnya.

Lebaran digital, lanjut Ganjar, bisa memaksimalkan pertemuan secara virtual dengan bantuan teknologi untuk saling berkomunikasi dengan keluarga.

"Setidaknya ketemu melalui video cirtual bisa mengobati rasa rindu bertemu keluarga," terangnya

Selain momentum lebaran, Ganjar juga mengajak kepada masyarakat khususnya di Jateng untuk melakukan sholat idulfitri di rumah supaya tidak terjadi kerumunan masyarakat. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler