jpnn.com - SAMARINDA - Palang Merah Indonesia (PMI) Samarinda khawatir pasokan darah setelah Lebaran menipis. Apalagi tren pendonor berkurang selama Ramadan sementara PMI terus menerima permintaan meski masih skala normal. Jika tak kunjung ada tambahan, kekosongan pasokan darah bukan tak mungkin berlaku.
“Untuk saat ini permintaan darah masih normal, seperti biasa. Persediaan darah kami masih aman. Namun, berkaca pengalaman tahun sebelumnya, pasokan darah berkurang banyak bahkan kosong setelah Lebaran,” ungkap Bashuni, petugas teknis PMI Samarinda seperti yang dilansir Kaltim Post (Grup JPNN.com), Selasa (29/7).
BACA JUGA: Ibu Ini Melahirkan saat Hendak Salat Id di Islamic Center
Pendonor darah yang berpuasa, sebagian memilih mendonorkan pada malam hari. Namun, ada pula memilih tidak mendonor saat Ramadan. Penurunan pasokan darah drastis setelah Idulfitri, turut disebabkan banyaknya pendonor yang berlibur atau keluar kota.
“Ramadan ini, pendonor darah mungkin hanya sekitar 15 orang. Biasanya bisa puluhan,” ujar Bashuni.
BACA JUGA: RS di Palembang Siaga 24 Jam
Dia mengatakan, PMI terus mengupayakan pemenuhan kuota darah. Ini dilakukan lewat kegiatan donor darah di instansi atau komunitas tertentu. Dengan demikian, diharapkan tidak terjadi kekosongan darah.
Dia berharap jumlah pendonor di Samarinda bertambah. Saat ini pendonor di Kota Tepian mencapai sekira 20 ribu orang. Pendonor baru sangat diperlukan mengingat PMI Samarinda juga mencakup kebutuhan di Kutai Kartanegara.
BACA JUGA: Silaturrahim ke Rumah Wabup, Mobil Camat Dibobol Maling
Adapun meski permintaan terbilang jarang, PMI kesulitan memenuhi permintaan darah segar dan trombosit. Pemohon disarankan membawa pendonor atau kerabat yang memiliki golongan sama. “Untuk permintaan darah utuh dan darah yang dipadatkan, kami bisa penuhi. Namun, untuk permintaan darah segar dan trombosit, belum bisa,” imbuhnya. (*/nyc/*/bby/k9)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Modis Tiduran di Tengah Jalan Raya
Redaktur : Tim Redaksi