TIDAK sia-sia John Henry terbang jauh dari Boston (AS) untuk menonton Liverpool di Stadion Wembley. Ditemani istri mudanya, Linda Pizzuti, Henry mendekap trofi pertamanya sebagai pemilik Liverpool. Henry mengakusisi Liverpool dari pengusaha AS lainnya, Tom Hicks dan George Gillett, Jr dengan nilai USD 476 juta (Rp 4,2 triliun) pertengahan Oktober 2010.
Yang menarik, sukses Liverpool memenangi Piala Carling adalah hari ke-500 Henry menjadi bos Liverpool. "Kebahagian ini untuk para suporter. Ketika mereka bahagia, kami merasa bangga," ungkap Henry seperti dikutip Associated Press.
Henry memilih mempersembahkan gelar kepada Liverpudlians (sebutan untuk fans Liverpool) jelas bukan untuk cari muka. "Di luar lapangan, fans merasakan bagaimana berlikunya perjuangan klub meraih gelar pertama setelah enam tahun. Pengorbanan mereka sungguh fantastis," tutur pria 62 tahun tersebut.
Henry juga menyebut Piala Carling sebagai gelar fantastis. Lebih fantastis dibandingkan dua gelar World Series yang dimenanginya bersama Boston Red Sox, klub baseball miliknya di AS, masing-masing pada 2004 dan 2007. Henry menjadi pemilik Red Sox selama satu dekade terakhir.
"Ini (Piala Carling) sangat-sangat berbeda. World Series ditentukan berdasarkan best of seven games, sedangkan final sepak bola terasa lebih menegangkan ketika memasuki 30 menit babak tambahan waktu, apalagi adu penalti. Sungguh luar biasa," paparnya.
Setelah memenangi Piala Carling, Henry menunggu sukses berikutnya. "Kami harus melangkah ke depan. Kami ingin mengalahkan Stoke City (di perempat final, 18/3, Red) karena kami menargetkan gelar Piala FA," terang Henry yang mungkin melewatkan parade juara keliling Kota Liverpool akhir pekan ini.
"Kembali ke Liga Champions juga sama nilainya dengan juara," sahut Tom Werner, chairman Liverpool yang juga sahabat Henry sejak mengakuisisi Red Sox. (dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Double Dunk Menangkan Evans
Redaktur : Tim Redaksi