Lebih Longgar, Tim Tango Diprediksi Pulang Lebih Awal

Minggu, 06 Juni 2010 – 13:45 WIB
Brazil dan Argentina sama-sama berstatus unggulan di Piala Dunia 2010.  Dua negara itu juga memiliki banyak pemain berbakat.  Namun, selama di Afrika Selatan, pelatih keduanya menerapkan aturan yang bertolak belakang

BANYAK yang menyebut skuad Brazil yang berangkat ke Piala Dunia 2010 bukanlah kumpulan pemain terbaik yang pernah dimiliki Brazil

BACA JUGA: Diklaim Mampu Mengoptimalkan Skill Pemain

Tapi, itu tidak menghapus predikat Samba-julukan timnas Brazil dari daftar unggulan


Sebab, dengan skuad yang relatif hampir sama, Brazil yang ditangani Dunga berhasil meraih trofi Piala Konfederasi 2009.  Brazil juga mampu memuncaki klasemen akhir kualifikasi Piala Dunia 2010 zona CONMEBOL

BACA JUGA: Tanding Ulang Persik v Persebaya Masih Gelap



Nah, sadar kalau status mereka adalah unggulan, dan selalu menjadi sorotan media, Carlos Dunga sebagai  pelatih pun menerapkan aturan super ketat.  Untuk menjaga konsentrasi, Dunga menutup akses pemainnya dengan media.  Bahkan, latihan pun kerap dilakukan secara tertutup

    
Menurut Dunga, kebijakan isolasi itu diterapkan sebagai hasil evaluasi dari kegagalan Brazil di Piala Dunia 2006 Jerman

BACA JUGA: Pembalap Indonesia Berjaya di Etape 5

Saat itu Brazil tersingkir di perempat finalMetode bebas yang dijalankan pelatih Carlos Alberto Parreira ditengarai sebagai salah satu penyebab kegagalan tersebutPasalnya, pemain jadi gampang kehilangan konsentrasi lantaran terpengaruh pers.
   
Kebijakan itu mendapat dukungan dari orang nomor satu di Brazil, yakni presiden Lula da Silva"Tidak diragukan lagi, Brazil akan menjuarai Piala Dunia," cetus Lula seperti dilansir GoalLain Brazil, lain pula Argentina.  Meski memiliki kultur yang hampir sama, tapi skuad Tango-julukan timnas Argentina menerapkan aturan yang lebih longgar bagi pemainnya.  Pelatih Diego Maradona, memperbolehkan pemainnya bertemu ( berhubungan sex) dengan dengan istri dan pasangannya masing-masingBahkan aktifitas di luar lapangan juga masih diberikan.   
   
"Sex adalah bagian dari kehidupan sosial seseorang dan itu tidak jadi masalah.  Masalah baru muncul jika itu dilakukan berlebihan, dan bukan dengan pasangan reguler.  Atau, dilakukan pada waktu yang mestinya dipakai untuk istirahat," ujar dokter timnas Argentina, Donato Villani sebelum rombongan Tango berangkat dari Buenos AiresDonato juga memberi catatan, hubungan sex itu tidak akan menjadi masalah selagi tidak disertai dengan mengonsumsi zat-zat perangsang tambahan seperti viagra.  "Para pemain akan dapat melakukan hubungan seks selama Piala Dunia, tentu dengan pasangan reguler mereka dan tanpa champagne atau minuman lain."
   
Nah, kebijakan  itulah yang membuat heran Lula da Silva"Menuru saya sepertinya Maradona hanya asal comot dalam menerapkan kebijakanNanti saya ingin lihat timnas Argentina tiba dalam kondisi loyo dan kelelahan saat melakoni pertandingan," beber Lula(ali/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saleh Dimeja Hijaukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler