jpnn.com, SURABAYA - Skuat Persebaya Surabaya menonton film berjudul Pele: Birth of a Legend di salah satu apartemen di Surabaya Barat, Senin (18/9).
Sebanyak 24 pemain dibagi jadi empat kelompok untuk menonton film tersebut secara bergantian.
BACA JUGA: Persebaya Didukung Puluhan Ribu Bonek, Pemain Persinga Keder
Kelompok pertama terdiri atas enam pemain, yakni Irfan Jaya, Kurniawan Karman, Thaufan Hidayat, M. Syaifuddin, Adam Maulana, dan Abdul Aziz.
Selain menonton, keenamnya diminta menuliskan kesan, pesan, dan pendapat tentang film yang diproduksi pada 2016 tersebut.
BACA JUGA: Persebaya Juara Grup, Ini Kata Alfredo Vera
Sambil memegang selembar kertas dan bolpoin, enam pemain tersebut terlihat serius menonton film itu.
Sesekali, mereka mengisi kertas kosong yang dipegang dengan beberapa tulisan.
BACA JUGA: Ungkapan Lega Ricky Kayame Jawab Harapan Bonek
Isinya bermacam-macam, bisa kutipan dialog di dalam film, teknik bermain bola yang dipraktikkan di film, atau juga makna tersirat yang ada.
Tiap pemain dibebaskan menulis apa pun yang berhubungan dengan film tersebut.
Kurniawan, misalnya, banyak menceritakan tentang jati diri seorang Pele.
Jati diri yang berani ditunjukkan ketika banyak orang mencela gaya bermainnya.
’’Saya jadi sadar, tidak perlu jadi orang lain untuk hebat. Cukup jadi diri sendiri,’’ ujarnya.
Dia juga salut dengan perjuangan legenda Brasil bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento itu.
Menurut dia, film tersebut memberinya inspirasi di lapangan bahwa kesuksesan selalu berasal dari kemauan keras dan pantang menyerah.
’’Memotivasi saya untuk terus melakukan yang terbaik. Pele yang bukan siapa-siapa jadi legenda karena itu,’’ katanya.
Adam setuju dengan pendapat Kurniawan. Menurut dia, film itu cukup memberikan semangat bagi pemain muda seperti dirinya.
Pele yang berasal dari keluarga miskin, lanjut Kurniawan, bisa jadi legenda karena punya semangat dan tekad yang kuat.
’’Pele memberi bukti bahwa usia muda bukan halangan untuk ikut mengharumkan nama bangsa. Luar biasa pokoknya,’’ ungkapnya.
Staf pelatih Persebaya Noor Arief menjelaskan, tujuan diadakan nobar tersebut adalah meningkatkan rasa kepercayaan diri pemain.
Pemain juga diharapkan berani mengemukakan pendapat di depan umum.
’’Kelompok-kelompok itu berdiskusi tentang film. Di situ intinya mereka harus berpendapat, harus bicara,’’ jelasnya.
Selain itu, film Pele: Birth of a Legend dipilih untuk memberikan motivasi kepada pemain.
Kisah hidup yang ada di dalamnya yang tentu masih berhubungan dengan sepak bola sangat tepat untuk pemain Persebaya.
Apalagi, sebagian besar masih berusia muda yang butuh motivasi untuk meraih mimpi.
’’Biar mereka sadar kesuksesan tidak datang tiba-tiba. Juga bisa untuk variasi latihan, biar mentalnya tidak jenuh jika digembleng fisik terus,’’ kata Noor Arief. (rid/c17/tom)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debut Rachmad Juliandri Bikin Pelatih Persebaya Happy
Redaktur : Tim Redaksi