Ledakan Covid-19 di AS jadi Peringatan Keras bagi Indonesia

Selasa, 31 Agustus 2021 – 11:35 WIB
Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP Rahmad Handoyo. Foto: Ricardo/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo tidak ingin ledakan kasus harian Covid-19 di Amerika Serikat terjadi di Indonesia. 

Menurutnya, ledakan kasus harian Covid-19 di AS dalam sepekan terakhir merupakan peringatan keras bagi Indonesia agar tetap waspada, tidak berpuas diri, dan tetap menaati protokol kesehatan. 

BACA JUGA: Indonesia Longgarkan PPKM di Beberapa Wilayah, Setelah Angka Kasus COVID-19 Menurun

"Kita tidak mau 'ledakan' kasus Covid-19 seperti yang terjadi di AS terjadi di Indonesia. Karena itu, kita tidak boleh meniru prilaku warga Amerika yang abai terhadap protokol kesehatan karena mengira Covid-19 sudah mau hilang," kata Rahmad dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (31/8). 

Dia mengatakan kasus Covid-19 di AS sempat melandai.

BACA JUGA: Imbas Covid-19, Arsenal Gagal Ikuti Laga Uji Coba di Amerika Serikat

Pada pertengah Juni 2021, kasus harian 11 ribu, dan vaksinasi mencapai 51 persen jumlah penduduk. 

Hanya saja, lanjut Rahmad, pada pekan terakhir Agustus 2021, kasus harian Covid-19 di AS naik lebih dari 1.000 persen.

BACA JUGA: Kasus Penularan COVID-19 di Amerika Serikat Naik, Tertinggi Dalam Enam Bulan Terakhir

“Artinya, dalam seminggu ini kasus yang sebelumnya 11 ribu naik jadi 160 ribu hingga 200 ribu per hari," ungkap Rahmad.

Menurut dia, apabila melihat tren naik turun kasus Covid-19 di AS, kondisinya hampir mirip dengan yang terjadi di Indonesia. 

Dia menjelaskan kasus Covid-19 di Indonesia pada Juni lalu, juga sempat meningkat tajam. 

Rumah sakit penuh, banyak pasien yang harus dirawat di tenda-tenda. Kemudin, oksigen dan obat-obatan pun jadi langka.

Menurut Rahmad, kasus harian Covid-19 yang tadinya sempat memuncak di Indonesia, sekarang trennya mulai menurun. 

“Adanya peningkatan aktivitas dan mobilitas belakangan ini tidak boleh membuat kita abai," katanya.

Lebih lanjut Rahmad mengimbau segenap anak bangsa seperti pemerintah pusat dan pemerintah daerah, para tokoh masyarakat hingga petugas Satgas Covid-19 di tingkat RT dan RW untuk saling mengingatkan bahwa virus corona masih ada.

Dia mengingatkan masyarakat tidak boleh melonggarkan disiplin dan protokol kesehatan. Namun, tegas dia, harus tetap kencangkan ikat pinggang hingga Covid-19 benar-benar lemah.

Rahmad juga meminta pemerintah pusat agar mempersiapkan infrastruktur kesehatan dengan baik, agar pengalaman sulit memperoleh obat-obatan dan langkanya persediaan oksigen tidak terulang lagi.  (antara/jpnn) 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler