Ledakan di Xinjiang, Mayoritas Korban Berusia di Atas 40 Tahun

Jumat, 23 Mei 2014 – 07:19 WIB
Ledakan di Xinjiang, Mayoritas Korban Berusia di Atas 40 Tahun. Getty Images

BEIJING - Wilayah Xinjiang, Tiongkok, kembali dilanda serangan teroris. Kali ini korbannya cukup banyak. Ada 31 orang yang dinyatakan tewas dan lebih dari 90 orang mengalami luka-luka. Penyebabnya adalah ledakan dua buah bom mobil di Urumqi.
 
Kejadian itu bermula saat dua mobil SUV melaju ke arah para pembeli di Pasar Urumqi, Kamis (22/5) pukul 07.50 waktu setempat. Sepertinya, bahan peledak diletakkan di dalam dua mobil tersebut. Ketika sudah mendekati kerumunan, dua mobil itu meledak dengan kekuatan cukup besar. Ledakan itulah yang mengakibatkan 31 orang di lokasi tewas seketika.
 
Beberapa foto yang diunggah ke media sosial menunjukkan kondisi setelah ledakan yang sangat memilukan. Api besar dan asap hitam terlihat dari kejauhan. Para korban tewas tergeletak di lantai dengan penuh luka. Beberapa korban bergelimpangan dan berlumuran darah di jalan raya.
 
Mayoritas korban adalah orang di atas 40 tahun. Mereka biasanya memang berbelanja di pasar tersebut pagi hari. "Biasanya para orang tua ini (yang menjadi korban) berbelanja buah dan sayur," ujar salah seorang saksi Shan.
 
Lagi-lagi, dalam kejadian tersebut, pemerintah menyalahkan teroris. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah muslim Uighur yang mayoritas berada di Xinjiang. Sehari sebelum ledakan, pemerintah menangkap 39 orang terduga teroris. Mayoritas di antaranya adalah muslim Uighur. Namun, ternyata penangkapan tersebut tidak membuat wilayah Xinjiang dan sekitarnya aman.
 
Kerusuhan itu bukan kali pertama terjadi di Xinjiang. Maret lalu, serangan pisau yang membabi buta terjadi di Stasiun Kunming yang berjarak 2.500 kilometer dari Urumqi. Sebanyak 29 orang tewas dan 143 orang terluka. Empat orang tersangka ditembak mati di tempat. Lalu, pada 30 April lalu, saat Presiden Tiongkok Xi Jinping berkunjung, kelompok separatis menyerang stasiun kereta di Urumqi dengan pisau. Seorang tewas dan 79 orang terluka. Dua penyerang juga ikut tewas.
 
Pengamat hubungan antaretnis Tiongkok di Universitas La Trobe Australia James Leibold mengungkapkan, saat ini separatis menyerang bergantian. "Mereka menyerang orang yang tidak bersalah dan tempat-tempat di mana orang tidak bersalah tersebut berkumpul agar korban bertambah banyak," ujarnya. (AFP/CNN/BBC/sha/c23/tia)

BACA JUGA: Serangan Teroris di Xinjiang, 31 Tewas, 94 Terluka

BACA ARTIKEL LAINNYA... Renovasi Berujung Penjara untuk Hosni Mubarak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler