jpnn.com - KABUL - ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan kembar yang terjadi di Kabul, Afghanistan, Sabtu (23/7) kemarin.
Dari laporan terakhir yang dirangkum, setidaknya 80 orang tewas dan 231 lainnya terluka. Pemboman ini terjadi di saat ribuan orang yang disebut dari aliran syiah melakukan unjuk rasa terkait proyek listrik jutaan dolar.
BACA JUGA: Satgas TNI Gelar Pelayanan Kesehatan di Lebanon
Ledakan itu mengoyak kerumunan. Puluhan tubuh hangus terbakar, anggota badan yang terpotong-potong berserakan di jalan.
Ambulans terbilang lambat melakukan evakuasi, karena sebelumnya persimpangan akses ke tempat kejadian memang sudah diblokir untuk mengontrol pergerakan unjuk rasa.
BACA JUGA: Ada 894 WNI di Munchen, KBRI Keluarkan Imbauan Ini
"Berdasarakan keterangan awal, serangan itu dilakukan oleh tiga pembom bunuh diri. Penyerang ketiga ditembak mati oleh pasukan keamanan," bunyi pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri seperti dilansir dari AFP.
Sementara dua penyerang lainnya luput dari antisipasi keamanan dan meledakkan diri di kerumunan. "Sementara ini, 80 orang tewas dan 231 lainnya luka-luka," bunyi pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Berharap Kemakmuran Filipina Meningkat
ISIS mengklaim aksi ini di kantor berita Amaq, menyebutnya sebagai serangan terhadap syiah. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Adu Tembak Dalam Mal, Delapan Tewas
Redaktur : Tim Redaksi