jpnn.com - Ledakan yang dibarengi kebakaran di pertambangan batu bara Kota Soma, Provinsi Manisa, Turki pada Selasa (13/05) memakan korban.
Menteri Energi Turki, Taner Yildiz mengatakan ada 787 orang terperangkap di dalam tambang. Kata dia, korban terjebak setelah ledakan dan mengakibatkan aliran listrik di area tambang tersebut terganggu.
BACA JUGA: Rusia Larang Mesin Roketnya Digunakan Amerika
Berdasarkan data yang dilansir BBC, tim penyelamat terus melakukan tugasnya. Para korban yang tewas ditemukan terus bertambah. Saat ini sudah berjumlah 166 tewas dari 787 orang yang terperangkap. Sementara 80 orang dinyatakan mengalami luka-luka.
Insiden ini tentu menjadi perhatian serius pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Erdogan terpaksa menunda kunjungannya ke Albania menyusul kecelakaan tersebut dan akan berkunjung ke Soma.
BACA JUGA: Korut Ancam Balas Korsel
Pemilik tambang Soma, Komur Isletmeleri sendiri enggan menyebutkan kerugian yang dialami akibat peristiwa tersebut. Alasannya, ia masih terkonsentrasi untuk menyelamatkan para pekerja yang terjebak.
"Prioritas utama kami adalah menyelamatkan pekerja sehingga mereka dapat kembali berkumpul dengan orang-orang yang mereka cintai," kata Isletmeleri.
BACA JUGA: Mantan PM Israel Dipenjara 6 Tahun karena Korupsi
Cuplikan rekaman video yang ditayangkan stasiun televisi menunjukkan tim penyelamat membantu para pekerja keluar dari lokasi pertambangan dengan muka dan penutup kepala ditutupi debu. Beberapa di antara mereka dapat berjalan, sementara sejumlah pekerja harus ditandu.
Di sekitar lokasi tambang, yang terletak sekitar 450km dari ibu kota Ankara, para anggota keluarga korban berkumpul menunggu kejelasan nasib kerabat mereka.
Kecelakaan di lokasi tambang bukan kali ini saja terjadi. Peristiwa serupa terjadi pada tahun pada 1992. Kala itu, 270 pekerja tambang tewas di dekat Zonguldak, dekat Laut Hitam yang tercatat sebagai kecelakaan terburuk. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus Tabrak Jembatan dan Jatuh di Jalur KA, 14 Orang Tewas
Redaktur : Tim Redaksi