JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dibuat lega dengan prestasi yang diraih SMA-SMA RSBI (rintisan sekolah berstandar internasional) di ujian nasional (unas) 2012. Sekolah dan siswa di RSBI mendominasi sekolah dan siswa terbaik.
Dari 15 besar siswa peraih nilai unas murni tertinggi, 13 anak diantaranya berasal dari sekolah RSBI. Di posisi tertinggi tingkat nasional, siswa peraih nilai unas murni paling bagus direbut oleh Triawati Octavia dari SMAN 2 Kuningan (RSBI), Jawa Barat dengan nilai 58,60.
Selanjutnya di urutan kedua diduduki oleh Novi Wulandari dari SMAN 2 Lamongan (RSBI), Jatim. Novi mendapatkan nilai unas murni 58,50. Sementara di posisi ketiga diraih oleh Kadek Devi Ari Frasiska dari SMAN 4 Denpasar (RSBI), Bali dengan raihan nilai 58,50.
Sementara itu untuk kelompok sekolahan, ada enam SMA RSBI yang bercokol di daftar sepuluh sekolah dengan nilai rata-rata unas murni terbaik. SMAN Modal Bangsa, Kab. Aceh Besar, Aceh berada di urutan kedua dengan nilai rata-rata unas murni 9,30. Selanjutnya disusul SMAN 4 Denpasar (RSBI) dengan nilai rata-rata 9,20. Kemudian ada SMAN 2 Lamongan (RSBI) dengan nilai rata-rata 9,19.
Mendikbud Muhammad Nuh menuturkan, dari hasil unas 2012 ini secara nyata kondisi sekolah berlabel RSBI memang lebih bagus. Kondisi ini sekaligus bisa dijadikan untuk pembanding perdebatan tentang kondisi RSBI yang dianggap sebagian pihak jalan ditempat.
"Tidak bisa dipungkiri jika ada sekolah RSBI yang berkualitas," kata dia. Untuk itu, dia berharap kondisi atau kualitas sekolah RSBI tidak bisa dipukul rata. Memang sampai saat ini dari seluruh RSBI yang ada di Indonesia tidak bisa naik tingkat menjadi Sekolah Berstandar Internasional (SBI). Tapi kondisi ini bukan berarti kualitas siswa yang belajar di RSBI bisa dibilang pas-pasan.
Nuh menuturkan, pihaknya tetap akan terus mengevaluasi RSBI. Target untuk meningkatkan status RSBI menjadi SBI terus akan dipersiapkan. Diantaranya adalah menggenjot kualifikasi guru-guru di RSBI. Seperti diketahui, ada batasan tertentu jumlah guru di RSBI yang harus tamat S2.
Di tengah keberhasilan RSBI mendominasi perolehan unas 2012 ini, Nuh kembali mengingatkan ketentuan pembiayaan di RSBI. Dia mengatakan, setiap RSBI wajib mengalokasikan 20 persen kursi siswa barunya untuk siswa dari keluarga miskin.
Selain itu, Nuh juga mengingatkan iuran atau sumbangan pendidikan di SMA RSBI tidak boleh dijadikan dasar penerimaan siswa baru. Artinya, Nuh berpesan supaya penerimaan siswa baru murni didasari atas kemampuan akademik. Bukan kemampuan finansial keluarga mereka.
Sementara itu, Kemendikbud juga menganalisa mata pelajaran yang masih menjadi momok dan rawan menjegal kelulusan siswa. Di posisi puncak, matematika masih menjadi mata pelajaran tersulit. Kemendikbud mencatat, ada 822 siswa yang tidak lulus unas karena nilai matematikanya kurang dari 4.
Posisi pelajaran tersulit berikutnya adalah bahasa Indonesia. Kemendikbud merekam jika ada 484 siswa tidak lulus unas karena nilai bahasa Indonesianya kurang dari 4.
Selanjutnya ada 165 siswa yang tidak lulus unas gara-gara meraih nilai kurang dari 4 untuk mata pelajaran bahasa Inggris. Seperti diketahui, salah satu syarat kelulusan unas 2012 adalah, tidak boleh mendapatkan nilai kurang dari empat. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Coret Seragam, Siswa Buat Surat Pernyataan
Redaktur : Tim Redaksi