Legenda Timnas Indonesia Tak Setuju dengan Program Naturalisasi, Kenapa?

Rabu, 01 Juni 2022 – 03:30 WIB
Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Sandy Walsh. Foto: PSSI

jpnn.com, JAKARTA - PSSI saat ini tengah menggalakan program naturalisasi untuk Timnas Indonesia. Namun, salah satu legenda sepak bola nasional agak kurang sreg dengan kebijakan itu.

Alexander Pulalo, palang pintu Timnas Indonesia era 1993–2004, melihat masih banyak bibit-bibit lokal yang belum tergali. Karena itu, naturalisasi dianggap tidak terlalu penting.

BACA JUGA: Jelang Timnas Indonesia vs Bangladesh, Shin Tae Yong Sampaikan Kabar Kurang Sedap

"Sebenarnya Timnas (Indonesia, red) tidak perlu naturalisasi. Kita itu punya banyak pemain lokal, naturalisasi enggak begitu penting," ucap Pulalo di kanal YouTube Registaco.

Pulalo juga melihat pemain yang dinaturalisasi PSSI nyatanya memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dengan pemain lokal.

BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Bangladesh: 3 Alasan Kuat Skuad Garuda Bakal Menang

"Kalau ambil pemain naturalisasi harus yang kualitasnya jauh di atas pemain lokal, tetapi yang saya lihat kebanyakan selevel," imbuhnya.

Pemain naturalisasi memang silih berganti mengenakan jersei Garuda di dada. Mulai dari era Christian Gonzales, Beto Goncalves, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, hingga yang terbaru Sandy Walsh dan Jordi Amat.

Namun, ada sedikit perbedaan dari cara PSSI memilih pemain yang akan dinaturalisasi untuk berkostum Timnas Indonesia.

Apabila sebelumnya banyak mengambil pesepak bola asing yang tampil apik di Liga nasional, PSSI kini mencari pemain keturunan Indonesia yang merumput di Eropa.

Sebab, itu merupakan permintaan langsung Pelatih Timnas, Shin Tae Yong. Juru taktik asal Korea Selatan itu lebih senang menaturalisasi pemain yang memiliki darah Indonesia agar timbul jiwa nasionalisme.(mcr15/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler