jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto meminta Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) harus independen dan jangan diintervensi secara politik.
Hal demikian dikatakan Durmadi demi mencegah nasib Danantara seperti 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
BACA JUGA: Wamen Investasi: Danantara Akan Percepat Hilirisasi dan Pertumbuhan Ekonomi
"Makanya, nanti intervensi politik ini enggak boleh ada lagi dalam Danantara ini," kata Darmadi kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2).
Diketahui, 1MDB didirikan di Mayalsia semasa kepemimpinan Najib Razak. Lembaga itu awalnya dibentuk sebagai badan investasi demi menumbuhkan perekonomian Negeri Jiran.
BACA JUGA: Ditunjuk Sebagai Kepala Danantara, Sebegini Harta Kekayaan Rosan Roeslani
Belakangan, terjadi penyalahgunaan dalam pengelolaan dana 1MDB yang menyeret Najib Razak dalam kasus korupsi.
Legislator Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan persoalan 1MDB akibat intervensi politik sehingga muncul kerugian negara akibat pengelolaan dana.
BACA JUGA: Rosan Ditunjuk Jadi CEO BPI Danantara, Berapa Kekayaannya?
"1MDB itu, kan, juga ada intervensi politik. Begitu intervensi politik ini masuk, saya pikir semuanya akan berantakan juga begitu, kan," ujar Darmadi.
Legislator Dapil III Jakarta itu berharap pemerintahan menjaga Danantara dari intervensi politik dan meminta politikus tidak merecoki kerja lembaga tersebut.
"Jangan sampai banyak politikus, banyak pejabat-pejabat yang ikut mengintervensi Danantara ini," kata Darmadi.
Dia mengatakan Danantara seharusnya bisa dikelola seperti Temasek di Singapura yang tak terkena intervensi politik.
"Kalau seperti di Singapura, kan, semuanya serbabagus, ya, betul enggak? Jadi bersih, tidak parasit, dan tidak koruptif," katanya. (ast/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan