jpnn.com, INGGRIS - Leicester City berhasil menempati puncak klasemen Liga Inggris.
Leicester berjaya setela menaklukkan Wolverhampton Wanderers 1-0 pada Minggu kemarin.
BACA JUGA: Saran Louis Saha Agar MU Juara Liga, Menarik Juga!
Keberhasilan tersebut membuat bos Leicester City Brendan Rodgers memuji ketangguhan timnya.
Sebab mampu menunjukkan kemampuan terbaik, meski sejumlah pemain didera cedera.
BACA JUGA: Keras! Celta Vigo Pecat Pelatih Gara-gara Ini
Tendangan penalti striker Jamie Vardy pada menit ke-15 membuktikan perbedaan dalam pertandingan tersebut.
Kemenangan kali ini merupakan kemenangan ketiga Leicester dalam tujuh hari terakhir, menyusul kemenangan 4-1 atas Leeds United, Senin dan memukul Braga 4-0 pada Liga Europa League, Kamis.
BACA JUGA: Spurs Taklukkan Bromwich Berkat Gol di Menit-Menit Akhir
"Saya pikir ini kemenangan terbaik dari tiga pekan ini. Dengan banyaknya pemain yang absen dan jadwal yang berat, ini penampilan yang luar biasa. Kami harus menunjukkan sisi tim yang berbeda dari tim hari ini," kata Rodgers kepada Sky Sports seperti dikutip Reuters, Senin (9/11).
"Jika Anda memikirkan permainan kami, kami tahu terkadang kami harus menunjukkan itu (ketahanan). Anda tidak akan selalu memiliki semuanya dengan cara Anda. Semakin banyak kita bekerja sama semakin banyak yang bisa kami tangani dengan tekanan itu."
Rodgers tanpa pemain belakang Caglar Soyuncu (cedera abductor) dan gelandang Wilfred Ndidi (groin) di antara pemain lain yang cedera.
"Yang penting dalam setiap musim adalah langkah pertama Anda positif dan dengan semua pemain tersedia itu akan sangat baik," tambah Rodgers.
"Tapi untuk para pemain kami sudah memastikan agar semuanya menunjukkan kualitas dan ketahanan itu, itulah yang Anda inginkan sebagai manajer."
Leicester, yang mempunyai 18 poin dari delapan pertandingan dan mengungguli tim tempat kedua Tottenham Hotspur dengan selisih satu poin, bertandang ke Liverpool ketika liga kembali digelar pada 21 November setelah jeda internasional.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang