JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo megakui bahwa ide untuk sistem lelang jabatan datang dari masyrakat. Sistem seleksi pejabat ini merupakan jawaban atas keluhan yang ia terima dari warganya selama ini.
"Ini suara dari masyarakat, kurang mendapatkan pelayanan yang baik kemudian masih ada merasa terhambat, merasa berbelit-belit, ini yg mau kita atur," ujar Jokowi di Balai Kota, Senin (4/1).
Ia juga akan melibatkan masyarakat dalam proses lelang jabatan. Selain untuk mengawasi, beberapa elemen masyarakat juga akan terlibat langsung dalam melakukan seleksi.
Jokowi, akan membuat tim khusus untuk menilai para kandidat melalui fit and proper test. Tim ini beranggotakan para profesional dalam bidang kepegawaian.
"Bisa dari siapa saja, bisa perguruan tinggi, lembaga-lembaga berkaitan dengan SDM atau bisa juga sewa konsultan," jelasnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, sistem ini merupakan terobosan baru dalam memilih pejabat. Meski belum pernah dicobakan sebelumnya namun terobosan ini harus diambil.
"Terobosan itu mesti diperlukan sehingga tidak monoton dan gini-gini terus. Artinya birokrasi di lurah di camat dan kepala dinasnya tergerak untuk berprestasi, tergerak utk meningkatkan performanya. Saya menyakini bisa melakukan itu," pungkasnya. (dil/jpnn)
"Ini suara dari masyarakat, kurang mendapatkan pelayanan yang baik kemudian masih ada merasa terhambat, merasa berbelit-belit, ini yg mau kita atur," ujar Jokowi di Balai Kota, Senin (4/1).
Ia juga akan melibatkan masyarakat dalam proses lelang jabatan. Selain untuk mengawasi, beberapa elemen masyarakat juga akan terlibat langsung dalam melakukan seleksi.
Jokowi, akan membuat tim khusus untuk menilai para kandidat melalui fit and proper test. Tim ini beranggotakan para profesional dalam bidang kepegawaian.
"Bisa dari siapa saja, bisa perguruan tinggi, lembaga-lembaga berkaitan dengan SDM atau bisa juga sewa konsultan," jelasnya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, sistem ini merupakan terobosan baru dalam memilih pejabat. Meski belum pernah dicobakan sebelumnya namun terobosan ini harus diambil.
"Terobosan itu mesti diperlukan sehingga tidak monoton dan gini-gini terus. Artinya birokrasi di lurah di camat dan kepala dinasnya tergerak untuk berprestasi, tergerak utk meningkatkan performanya. Saya menyakini bisa melakukan itu," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 56,8 ton Garam di Langit Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi