jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah lembaga survei yang menggelar hitung cepat akan menggelar buka-bukaan soal metode dan data quick count. Ini untuk menjawab keraguan dan tudingan yang dilayangkan kubu Prabowo - Sandi.
Acara tersebut akan diselenggarakan oleh Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) dan diikuti seluruh lembaga yang berada di bawah naungan Persepsi.
BACA JUGA: 10 Polisi Gugur Saat Amankan Pemilu 2019, Semua Dapat Kenaikan Pangkat
“Besok di Hotel Morisey jam 12.00 WIB,” ujar anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Hamdi Muluk seperti dilansir JawaPos.com, Jumat (19/4/2019).
BACA JUGA: Wahai Pak Prabowo! Ada yang Kurang Sreg Tuh Soal Klaim Kemenangan Kemarin
BACA JUGA: Cek Kesehatan, Sandiaga Uno Sempat Tanya Sesuatu, Kata Dokter Tidak Boleh
Lembaga survei yang berada di bawah naungan Persepi diketahui berjumlah 29 anggota.
Di antaranya adalah Indo Barometer, Charta Politika, Poltracking Indonesia dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
BACA JUGA: Pendukung Jokowi - Maruf Kebelet Pengin Syukuran Kemenangan
Hal yang sama dikatakan Direktur SMRC, Sirajudin Abas, membenarkan rencana acara yang akan digelar besok.
Pihaknya pun menyatakan tidak keberatan seandainya diminta untuk memaparkan metodologi sampai dengan proses pelaksanaan quick count di pilpres 2019.
“Semua lembaga anggota Persepi diminta menunjukkan bagaimana proses dan bagaimana datanya,” kata dia.
“Proses sampelnya di mana saja, bagaimana proses pengambilan sampel, terus bagaimana datanya diproses dan ditampilkan. Jadi, metologi teknisnya akan kami jelaskan,” ujar Sirajudin.
BACA JUGA: Saling Klaim, Giliran TKN Deklarasi Kemenangan Jokowi - Ma'ruf
Sirajudin menyambut positif respons Persepsi itu. Acara tersebut sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pelaksanaan quick count yang dilakukan lembaga survei bisa dipertanggung jawabkan.
“Saya kira bagus biar masyarakat tahu, dan yang ingin tahu boleh tanya di situ,” ungkapnya.
BACA JUGA: TKN: Tidak ada Gunanya Mendeklarasikan Kemenangan Seperti Itu
Terpisah, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Andre Rosiade mengatakan bahwa koalisinya mempersilakan lembaga survei untuk membeberkan metodologi surveinya ke masyarakat.
Akan tetapi, dirinya mengkritisi lembaga survei juga berani untuk membuka sumber dana penelitiannya.
Pihaknya meminta dalang di balik pemilik lembaga survei seperti Denny JA, Yunarto Wijaya, Hanta Yudha, Saiful Mujani, dan Burhanudin Muhtadi berani membuka sumber dana penelitian surveinya.
Bagi dia, itu lebih penting ketimbang membeberkan metodologi survei ke masyarakat. “Tanya survei ini duitnya dari mana selama berbulan-bulan ini. Kan miliaran. Apakah mungkin mereka keluarin duit sendiri miliaran?” kata Andre.
“Tolong itu dijelaskan ke publik, kami tunggu ceritanya di Morrisey besok,” katanya.
BACA JUGA: Sebelum Sujud Kemenangan, Prabowo dan Sandiaga Jumatan Terpisah
Di sisi lain, pihaknya memastikan tidak akan datang dalam acara buka-bukaan lembaga survei tersebut. Andre mengaku enggan meladeni lembaga survei tersebut.
“Enggak lah, ngapain kami hadir. Kami udah ada real count, ngapain ngurusin quick count,” sahut Andre.
“Kami punya real count 60 persen data kami. Ngapain ngurus quick count orang,” tutupnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pemuda Diciduk Polisi Lantaran Bawa Golok di Acara Syukuran Prabowo
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti