JAKARTA - Usai rapat paripurna DPR dengan agenda pengambilan keputusan atas Rancangan Undang-undang APBN-P 2012, Sabtu (31/3) dinihari, terjadi sebuah insiden di teras Gedung Nusantara II.
Tiba-tiba polisi memasang garis polisi (police line) di dekat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Nusantara II. Sontak saja, hal itu menjadi perhatian orang-orang yang masih berkumpul usai memantau rapat paripurna.
Tak berselang lama polisi berpakaian dinas dan sipil memeriksa sebuah tas ransel hitam. Polisi mengeluarkan isi ransel tersebut. Seorang pria pemilik tas tersebut juga diperiksa. Pria yang mengenakan jaket hitam dan topi merah itu pun diperiksa intensif.
Satu per satu isi tas dikeluarkan. Terpantau terdapat banyak buku dari dalam tas itu. Sang pria pemilik tas itu tidak melakukan perlawanan saat dirinya diperiksa.
Layaknya memeriksa terduga teroris, polisi terus menggeledah isi kantong celana pria tersebut. Usai beberapa menit diperiksa, polisi memutuskan untuk menggelandang pria tersebut ke kantor polisi.
Kapolsek Tanah Abang AKBP JR Simamora, mengatakan, gerak-gerik pria itu mengundang curiga karena membuang tasnya di lantai Nusantara II. Polisi yang mendapat laporan dari Pamdal DPR tentang adanya benda mencurigakan, langsung menindaklanjuti laporan itu dan mencoba mensterilkan lokasi.
"Kita masih periksa dulu. Mencurigakan karena bawa tas," kata Simamora kepada wartawan. "Dia membuang tas di sana (lantai)."
Ia mengatakan, polisi masih mendalami motif keberadaan dan kenapa pria itu membuang tas ranselnya yang menimbulkan kecurigaan. "Didalami motifnya," kata Simamora.
Dia juga mengatakan, selain buku-buku yang ditemukan dari dalam ransel, belum ada benda-benda lain yang mencurigakan. "Sementara belum ada," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamili Tiga Wanita, ABG Melarikan Diri
Redaktur : Tim Redaksi