Kota pertambangan di Australia Barat, Leonora, adalah kota yang secara terus-menerus berkabung. Dalam 18 bulan terakhir saja, enam anak muda Aborigin melakukan bunuh diri di sana.
Matt Taylor, seorang pejabat kota, tiga minggu lalu harus menguburkan anaknya sendiri.
BACA JUGA: Menlu Australia Khawatirkan Kemungkinan ISIS Bentuk Kekhalifahan di Filipina Selatan
"Jika saya memasukkannya ke dalam peran saya sebagai pejabat, saya tidak sensitif terhadap hal itu. Ini terjadi. Tapi sebagai seorang ayah, itu tidak bagus," kata Taylor.
Leonora terletak dalam wilayah Goldfields-Esperance, yang memiliki salah satu tingkat tertinggi bunuh diri di kalangan Aborigin di negara ini.
BACA JUGA: Politisi Australia Disoroti Karena Terima Tunjangan Rumah Tapi Tinggal di Properti Istrinya
Taylor mengatakan komunitasnya berjuang memahami bagaimana mengubah pandangan anak-anak muda.
"Hal ini hampir dianggap normal. Kesedihan dan tragedi diterima," katanya.
BACA JUGA: Ditemukan Ladang Tembakau Ilegal Senilai Rp111 Miliar di NSW
"Kami menghadapi situasi ini, ya, dimana ada kecelakaan, ada kematian alami, itu normal, dapat diterima, dan kami berurusan dengan hal itu setiap hari," katanya.
"Tragedi seperti bunuh diri, kematian di usia muda, atau kematian non-alami yang paling menyedihkan bagi mereka dan orang tidak memahaminya," ujarnya. Brendon Anderson mengatakan rendahnya harapan dan dukungan buat generasi muda di Leonora membuat mereka lari ke narkoba dan alkohol.
Foto: ABC/Nathan Morris
Brendon Anderson adalah salah satu dari ratusan orang yang menghadiri pemakaman putra Taylor.
Anderson harus menguburkan anak sendiri di pekuburan Leonora Cemetery.
Setelah kematian anaknya dia juga sempat berpikir untuk bunuh diri.
"Kadang saya pikir pergi keluar dan mabuk-mabukan lalu gantung diri atau apa, demi mengakhiri hal ini," kata Anderson.
Tetapi anggota keluarganya berhasil mencegahnya.
"Anak-anak saya terbayang-bayang, mereka selalu ada untuk saya," katanya.
"Dan saudara tertua saya, selalu menjelaskan kepadaku, 'Kau benar saudaraku, kita di sini'," ujar Anderson.
Dia yakin alkohol dan narkoba merupakan faktor utama tingginya tingkat bunuh diri di Leonora ini.
"Alkohol memainkan peran besar. Alkohol adalah salah satu yang mendorong mereka ntuk melakukannya," katanya.
"Karena jika mereka sadar, mereka tidak akan melakukannya," tambahnya.
Sektor pertambangan telah lama mendukung perekonomian lokal. Tapi penurunan di sektor ini telah menghilangkan banyak pekerjaan lokal dan membuat anak muda di kota itu kehilangan harapan.
"Jika kami memiliki banyak hal untuk mereka lakukan di sini, mungkin mereka tidak akan banyak minum-minum. Sebaliknya kami tak punya apa-apa di Leonora bagi mereka saat ini," katanya. Maurveen merupakan voluntir ambulans di Leonora.
Foto: ABC/Nathan Morris
Maurveen Muir adalah relawan pada St Johns Ambulance. Dia orang pertama yang tiba di lokasi salah satu kematian baru-baru ini.
"Saya telah melihat kematian, saya kira, melalui anggota keluarga yang meninggal," katanya. "Tapi hal itu mempengaruhi saya."
Muir percaya diperlukan adanya reformasi total di bidang layanan. Saat ini dukungan kesehatan mental, serta konseling narkoba dan alkohol, dijalankan dua minggu sekali dari Kalgoorlie, 230 kilometer jauhnya dari Leonora.
"Saya tidak tahu bagaimana seseorang, yang merasa benar-benar rendah, akan memulihkan diri hari demi hari jika layanan ini datang dan pergi," katanya.
Matt Taylor sepakat bahwa perombakan total dari layanan pencegahan bunuh diri adalah satu-satunya solusi.
"Janji booking yang sesuai dengan penyedia layanan sosial yang datang dari kota lain di hari yang mereka pilih, tidak sesuai dengan warga kami," kata Taylor.
"Akan bagus memiliki layanan tersebut tersedia ketika kita membutuhkannya. Bukan ketika kita diberitahu bahwa kita bisa mendapatkannya," ujarnya. Video Player failed to load. Undertaker buries his own son as Aboriginal suicides... 6:32 Load more icon-chevron-right
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Australia Juga Alami Cedera Dalam Serangan Teroris di London