jpnn.com, PASURUAN - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan pelepasan produk inovasi bioteknologi asam amino cysteine senilai USD 800 ribu ke Amerika Serikat (AS), produksi PT Cheil Jedang Indonesia (CJI).
Pelepasan dilakukan di Pasuruan, Jawa Timur, pada, Selasa (20/4).
BACA JUGA: Mendag Lutfi Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Selama Ramadan
Pelepasan ini merupakan bagian dari target ekspor PT CJI sebesar USD 580 juta pada 2021 dan wujud dukungan Kemendag pada peningkatan ekspor produk bernilai tambah Indonesia.
“Cysteine merupakan salah satu produk yang bernilai tambah tinggi dengan teknologi tinggi dan pasar ekspor premium. Untuk itu kita harus mendukung dan membantu agar ekspornya makin bertambah besar," ujar Mendag.
BACA JUGA: Waspada! 5 Gejala Diabetes ini Sering Tidak Disadari oleh Penderitanya
Mendag mengungkapkan, pemerintah mengapresiasi PT CJI karena Indoensia membutuhkan penciptaan produk dengan nilai tambah seperti cysteine.
"Kami mendukung dan berharap hal ini dapat diikuti investasi lainnya yang bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga menyesuaikan dengan pasar internasional," kata Mendag.
BACA JUGA: Ibunda Desiree Tarigan Minta Hotma Sitompoel Kembalikan Tanah Miliknya
Mendag menambahkan, investasi dan ekspor yang dilakukan PT CJI berdampak pada perkembangan ekonomi Indonesia saat ini.
"Untuk itu, kami akan terus berupaya mendukung bisnis CJ yang ada di Indonesia karena produknya 90 persen berorientasi ekspor,” seru Mendag.
Sementara Wakil Presiden CJI Plant Pasuruan Yoon Tae Sang menuturkan cysteine dengan merk Flavor Nrich™ Master C telah menjawab permintaan pasar global, khususnya untuk industri makanan.
Produk ini merupakan asam amino alami yang dapat dipergunakan oleh siapa pun, termasuk para kelompok vegan.
Pada 2021, CJI menargetkan penjualan produk FlavorNrich™ Master C dapat menembus negara-negara di Eropa dan AS. Seluruh produk ekspor CJI merupakan produk yang sangat dibutuhkan dalam mata rantai perdagangan global untuk produk pakan dan makanan.
“Target kami bisa menguasai pasar Eropa dan AS karena memang permintaan pasar untuk produk dengan konsep alam dan ramah lingkungan ini sedang meningkat di negara tersebut,” ujar Yoon Tae Sang.
Presiden Direktur CJ Indonesia Grup Shin Hee Sung mengungkapkan, total investasi untuk produk asam amino, khususnya cysteine mencapai USD 100 juta.
Selain itu, saat ini CJI sedang mengembangkan produksi Polihidroksialkanoat (PHA) yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pakan yang bisa dikembangkan sebagai bahan biopolymer untuk produksi plastik ramah lingkungan senilai USD 50 juta yang akan segera dipasarkan dalam waktu dekat.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas dukungannya sehingga bisnis dapat berjalan dengan baik," kata Shin Hee Sung.
PT CJI merupakan perusahaan bioteknologi ternama asal Korea Selatan yang terus melakukan berbagai inovasi produk. PT CJI Plant Pasuruan meluncurkan produk cysteine FlavorNrich™ Master C sebagai turunan asam amino.
Produk ini merupakan cysteine pertama di dunia yang menggunakan proses fermentasi alami. Bahan baku utama cysteine adalah glukosa, tepung tapioka, dan bakteri amilolitik.
CJ mengawali bisnisnya di Indonesia pada 1988 dan kini telah memiliki enam jaringan bisnis yaitu bioteknologi, pakan ternak, makanan, logistik, bakeri, dan bioskop. Total investasi bisnis CJ di Indonesia mencapai USD 1,6 miliar dengan jumlah karyawan mencapai 15 ribu orang.
Pada 2020, perusahaan ini telah menghasilkan devisa negara sebesar USD 440 juta dari total produk yang telah berhasil diekspor. Selain cysteine, produk andalan ekspor lainnya adalah lisina dan triptofan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkominfo Diminta Segera Audit Komitmen Pembangunan Infrastruktur XL Axiata
Redaktur & Reporter : Yessy