Lestari Moerdijat Dorong Pemerintah Lakukan Ini Demi Cetak Generasi Penerus yang Tangguh

Selasa, 28 Februari 2023 – 23:21 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mendorong pemerintah melakukan langkah ini untuk mencetak generasi yang tangguh dan berdaya saing tinggi. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meningatkan pentingnya pendidikan budi pekerti dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional.

"Berbagai upaya untuk mencetak anak bangsa yang berdaya saing dan berbudi pekerti yang baik harus mampu direalisasikan dalam proses pembangunan SDM nasional," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/2).

BACA JUGA: Kabupaten Garut KLB Difteri, Lestari Moerdijat Minta Daerah Lain Lakukan Deteksi Dini

Dia menyampaikan Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan telah menempatkan pembangunan SDM menjadi salah satu program prioritas pada tahun ini.

Tiga isu utama dalam program tersebut, yakni penurunan angka kemiskinan, penurunan prevalensi stunting, dan revitalisasi vokasi.

BACA JUGA: Mbak Rerie: Perbankan Harus Beri Pembiayaan yang Mudah dan Terjangkau Bagi UMKM

Menurut Lestari, ketiga isu utama program pembangunan SDM nasional itu harus benar-benar bisa direalisasikan lewat kerja sama semua pihak.

Apalagi, lanjut Rerie yang akrab disapa, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) September 2022 tercatat sebesar 9,57 persen atau sebanyak 26,36 juta orang berada di bawah garis kemiskinan.

Menurutnya, tingkat kemiskinan ini naik tipis dari Maret 2022 (9,54 persen), tetapi lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan pada September 2021 (9,71 persen).

Data BPS juga menyebutkan penyumbang terbesar tingkat pengangguran terbuka dari sektor pendidikan tahun 2019-2021 adalah lulusan SMK dan diploma (vokasi).
Lulusan dari jenjang SMK menjadi penyumbang pengangguran terbuka terbanyak, dengan kisaran 10-14 persen, diploma 6-8 persen, universitas 6-7 persen dan jenjang SMP ke bawah berkisar 2-6 persen.

Selain itu, berdasarkan laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, angka stunting anak balita nasional mencapai 24,4 pesen pada 2021.

Pemerintah pun memasang target prevalensi stunting nasional menjadi 14 persen pada 2024.

Anggota Komisi X DPR itu berpendapat tantangan yang dihadapi dalam proses pembangunan SDM nasional itu harus menjadi perhatian semua pihak.

"Di masa datang negeri ini membutuhkan generasi penerus yang tangguh dan berdaya saing tinggi," ujarnya.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap pembangunan SDM nasional tidak hanya mampu mencetak anak bangsa yang tangguh dan berdaya saing, tetapi juga memiliki akhlak mulia dengan mengenal, menyadari dan menghayati pentingnya nilai-nilai moral yang baik. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler