Lestari Moerdijat Dorong Perlunya Ubah Cara Pandang Masyarakat pada Kelompok Difabel

Senin, 12 Agustus 2024 – 20:51 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat memberi sambutan pada acara Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa: Perempuan, Disabilitas dan Media Penyiaran yang diselenggarakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, SEMARANG - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan perlu lebih banyak sudut pandang pemberdayaan pada konten-konten penyiaran agar masyarakat tidak memandang kelompok difabel selalu sebagai objek.

Dia menyampaikan itu saat memberi sambutan pada acara Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa: Perempuan, Disabilitas dan Media Penyiaran yang diselenggarakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8).

BACA JUGA: Kemenag Beri Pelatihan Siaga Bencana untuk Takmir Masjid, Penyuluh Agama, dan Warga Difabel

"Bagaimana publik memahami bahwa teman-teman kita penyandang disabilitas bukan sebagai objek, tetapi sebagai subjek yang mampu berkontribusi dalam aktivitas keseharian di tengah masyarakat," kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya, Senin (12/8).

Menurut Lestari, untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap kelompok difabel sangat diperlukan peran lembaga-lembaga penyiaran untuk menyampaikannya.

BACA JUGA: Baznas Bazis DKI Jakarta Salurkan Hewan Kurban untuk Para Santri Difabel & Dhuafa

Rerie yang akrab disapa itu mengungkapkan masih banyak lembaga penyiaran yang menempatkan kelompok difabel sebagai objek dengan menyiarkan konten-konten charity bagi teman-teman penyandang disabilitas atau bahkan obyek pada acara hiburan.

"Sehingga dibutuhkan gerakan literasi terkait kelompok difabel untuk mengedukasi masyarakat, seperti yang diselenggarakan KPI ini," ujar anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah itu.

Rerie mengatakan isu seputar kelompok difabel ini penting untuk dipahami oleh masyarakat luas, mengingat potensi ancaman kekerasan yang dihadapi oleh teman-teman perempuan difabel.

"Permasalahan yang dihadapi perempuan difabel dalam keseharian cukup pelik. Mereka menghadapi berbagai ancaman kekerasan dan diskriminasi. Kondisi ini harus disampaikan ke publik, agar kita menyadari dan segera ada solusi untuk mengatasinya," ungkap Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

Rerie sangat berharap gerakan-gerakan literasi terkait perempuan dan disablitas bisa terus diperluas di seluruh Indonesia, agar upaya perlindungan bagi setiap warga negara yang diamanatkan konstitusi dapat dinikmati oleh seluruh warga negara, termasuk kelompok disabilitas. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler