jpnn.com, JAKARTA - Srikandi Dukung Ganjar Sulawesi Tengah melaksanakan pelatihan menenun bagi warga di Palu Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, pada Minggu (5/11).
Seorang peserta pelatihan, Geby menilai kegiatan yang dilaksanakan Srikandi Ganjar santat bermanfaat untuk melestarikan kekayaan budaya di Desa Towale.
BACA JUGA: Srikandi Ganjar Adakan Pelatihan Membuat Bir Pletok Bareng Pemuda di Jaktim
"Jadi, dengan adanya pelatihan tenun ini bermanfaat juga buat pemuda di sini supaya bisa belajar mengenai tenun ini supaya bisa dilestarikan turun temurun kepada anak muda yang lainnya," ujar Geby seperti tertuang dalam keterangan pers Srikandi Ganjar Sulawesi Tengah, Senin (6/11).
Mahasiswa berusia 23 tahun itu mengaku tertarik mengikuti pelatihan guna mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
BACA JUGA: Srikandi Ganjar Sulsel Ajak Milenial Hidup Sehat dengan Olahraga Pound Fit
Geby mengaku baru pertama kali terlibat dalam proses menenun melalui pelatihan yang dibuat Srikandi Ganjar Sulawesi Tengah.
Dia berharap pelatihan ini juga membuat tenun khas Desa Towale lebih dikenal di masyarakat tingkat nasional maupun internasional.
BACA JUGA: Lestarikan Makanan Tradisional, Srikandi Ganjar Membuat Nasi Jagung Bareng Milenial
Kemudian, pangsa pasar konsumen peminat tenun tersebut makin banyak guna meningkatkan perekonomian warga sekitar.
"Harapannya itu bisa dikenalkan ke masyarakat luas, bukan cuma di Towale saja, tetapi daerah lainnya," kata Geby.
Sukarelawan Srikandi Ganjar selain memberikan pelatihan, terekam juga menyosialisasikan pasangan bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD selama kegiatan.
Geby mengaku sangat terinspirasi dari sosok Ganjar yang pekerja keras ketika disosialisasikan oleh Srikandi Ganjar Sulawesi Tengah.
"Pak Ganjar itu baik banget, kami banyak belajar dari Pak Ganjar. Sosoknya yang pekerja keras dan bisa jadi contoh anak muda. Semoga Pak Ganjar dan Pak Mahfud bisa menjadi presiden dan wakil presiden di tahun 2024," katanya. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan