Letjen (Purn) Agus Widjojo Beber Sejarah Pendirian Lemhanas oleh Bung Karno

Kamis, 20 Mei 2021 – 15:36 WIB
Gubernur Lemhannas RI Letjen (Purn) Agus Widjojo mendampingi Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meresmikan monumen Bung Karno di Lemhanas, Jakarta Pusat, Kamis (20/5). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional RI Letjen (Purn) Agus Widjojo berharap keberadaan monumen Bung Karno di Lemhanas bisa menginspirasi para tenaga pembina agar melanjukan semangat dan gagasan sang Proklamator Kemerdekaan RI itu untuk Indonesia berdaulat.

Agus menjelaskan bagi Bung Karno, berdirinya Lemhanas RI merupakan wujud dari konsepsinya untuk mencapai Indonesia yang sepenuhnya berdaulat, dan mampu meletakkan dasar-dasar pertahanan dan keamanan yang sesuai dengan geopolitik dan kultur bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Diskusi di Lemhanas, Hasto Beber Peran Parpol Cetak Pemimpin

Hal itu diungkap Letjen (Purn) Agus Widjojo saat mendampingi Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Bung Karno di area Lemhanas, Jakarta Pusat, Kamis (20/5). Peresmian itu bertepatan dengan peringatan hari lahir Lemhanas.

"Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan rida-Nya, dalam rangkaian peringatan hari lahir Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia pada 20 Mei 2021, kita dapat melaksanakan peresmian monumen Bung Karno," kata Agus dalam sambutannya.

BACA JUGA: Megawati Soekarnoputri akan Meresmikan Monumen Bung Karno di Lemhanas

Dia menjelaskan patung Bung Karno ini melambangkan kebiasaan Putra Sang Fajar itu membaca buku.

Agus melihat Presiden Pertama RI itu memberikan dasar pengetahuan dan keluasan wawasan bagi pembuatan keputusan dan kebijakan dalam berbagai rumusan gagasannya.

BACA JUGA: Ketua Fraksi PKS DPR Didaulat Lemhanas RI untuk Bicara Ideologi Kebangsaan

Seperti diketahui bersama, lanjut dia, Bung Karno mendirikan Lemhannas RI di tengah polarisasi dunia yang berdampak kepada kehidupan nasional yang penuh ketidakstabilan.

"Di tempat yang bersejarah inilah, Presiden Pertama Indonesia Ir Soekarno berhasil mendirikan suatu lembaga pendidikan tinggi pertahanan untuk membentuk dan mengembangkan tenaga-tenaga pembina baik sipil maupun militer, pada tingkat politik strategi pertahanan nasional," kata dia.

Agus menilai saat Soekarno meresmikan Lemhannas RI di Istana Negara Jakarta, terdapat pesan bahwa kegiatan pertahanan nasional harus menyertakan segenap unsur-unsur rakyat Indonesia.

"Dalam amanatnya dikaitkan dengan pertahanan, beliau menyatakan, 'Susunlah pertahanan nasional bersendikan karakter bangsa'," sambung Agus.

Selain itu, Agus juga menceritakan bahwa Bung Karno juga menjelaskan arti kata nasional dalam 'Lembaga Pertahanan Nasional'. Yakni pertahanan bagi seluruh tanah air, seluruh natie, seluruh bangsa. "Kita punya pertahanan, cara pertahanan sendiri," tambah Agus mengutip penggalan pesan Bung Karno.

Agus juga menyampaikan sejarah Lemhannas yang pernah berubah nomenklatur bersamaan dengan pemisahan jabatan Panglima ABRI dari Menteri Pertahanan Keamanan.

Lemhannas mengubah istilah pertahanan menjadi ketahanan seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1994 tentang Lembaga Ketahanan Nasional.

Perubahan nomenklatur tersebut mempertimbangkan makna kata ketahanan itu sendiri. Sebab, pertahanan bukan hanya soal senjata dan jumlah manusia, tetapi mencakup sumber daya dan aset kebangsaan.

"Sejak awal terbentuknya (Lemhanas), Bung Karno tidak hanya menempatkan Lemhannas RI sebagai kawah candradimukanya calon pemimpin, tetapi juga sebagai think tank yang berlandaskan pada posisi strategis geopolitik Indonesia," kata Agus.

Oleh karena itu, purnawirawan perwira tinggi TNI AD itu melihat betapa penting dan strategisnya keberadaan Lemhannas RI hingga saat ini. Dia mengharapkan patung Bung Karno ini sebagai pengingat kembali sejarah semangat awal dibentuknya Lemhannas RI.

"Saya ingin mengingatkan kembali bahwa monumen Soekarno sejatinya adalah representasi nilai semangat dan jiwa perjuangan bangsa Indonesia. Dengan meneladani semangat dan perjuangan Dr (HC) Ir Soekarno yang merupakan founding father bangsa kita," kata dia.

Lulusan Akademi Militer 1970 itu juga mengajak semua pihak menjaga komitmen bersama melalui pelaksanaan peran dan fungsi Lemhannas RI dalam upaya menjamin kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (tan/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler