jpnn.com, BOGOR - Suasana haru mewarnai kediaman mendiang Letkol Dono Kuspriyanto di Jalan Raya Semplak, Nomor 176, RT 03 RW 08, tidak jauh dari tugu helikopter Lanud Atang Sanjaya, Bogor, Rabu (26/12).
Isak tangis keluarga yang telah menanti jenazah sedari pagi pecah, saat jasad pria berumur kepala lima tersebut tiba di rumah duka. Letkol Dono, perwira TNI AD itu tewas diberondong peluru oknum anggota TNI AU, Serda Jhony Risdianto.
BACA JUGA: Usai Tembak Mati Letkol Dono, Serda Jhoni Kabur Naik Ojek
Sekitar ratusan tentara lengkap dengan seragam kebesarannya, terlihat memadati rumah rumah duka tak lama selang kedatangan mendiang yang akrab disapa Dono itu. Puluhan kendaraan dinas khas militer, hingga kendaraan mewah milik pribadi, yang tak lain merupakan rekan satu perjuangan almarhum, juga terlihat memadati kiri kanan ruas Jalan Raya Semplak.
Hilir mudik pelayat dari berbagai kalangan tampak terlihat, demi mengucapkan salam perpisahan terakhir, kepada Letkol yang terkenal sebagai sosok yang bijak lagi arif itu. Puluhan karangan bunga ucapan bela sungkawa dari berbagai unsur, berbaris rapi memadati pintu masuk hingga rumah duka pria yang meninggalkan seorang adik lelaki bernama Dikyo.
BACA JUGA: Ternyata, Penembak Letkol Dono..
Siapa sangka nasib buruk menimpa Letkol Dono kala dirinya hendak pergi bertugas, di Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AD. Dia dihujani timah panas di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (25/12) bertepatan dengan perayaan malam Natal.
Upacara militer mengiringi kepergian Letkol Dono untuk selama-lamanya, Rabu (26/12). Upacara militer dilakukan di dua tempat. Lokasi pertama, di Masjid At-Taqwa, tempat jenazah Dono disalatkan.
BACA JUGA: Sempat Hilang, Penembak Letkol Dono Dibekuk di Pasar Jengki
Kemudian upacara militer kembali dilakukan di Taman Makam Dreded, Bogor, Jawa Barat, ketika jenazah Dono dimasukkan ke dalam liang lahat.
Keluarga serta kerabat yang hadir dalam prosesi pemakaman itu tampak tak kuasa membendung air mata, ketika jenazah Dono dimasukkan ke dalam liang lahat.
“Upacara militer ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada almarhum. Musibah ini sungguh sangat menyedihkan,” ucap Komandan Pusat Polisi Militer Mayjen TNI Rudi Yulianto, seperti dikutip dari Metropolitan,
Berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, kejadian bermula saat mobil dinas dengan no registrasi 2334-34 yang dikendarai almarhum, menyerempet sepeda motor yang dikendarai Serda Jhony Risdianto, yang merupakan pelaku penembakan.
Tak terima dengan serempetan kendaraan yang terjadi, pelaku kemudian mengejar mobil yang ditunggangi mendiang. Sebelumnya pelaku sempat meminta kepada korban untuk menghentikan kendaraannya, namun korban tak menggubris permintaanya tersebut. Kesal karena permintaan tak dipenuhi, pelaku yang saat itu tengah berada dalam pengaruh alkohol alias langsung melontarkan timah panas yang mengarah ke arah mobil dinas yang digunakan Letkol Dono Kuspriyanto.
Beberapa timah panas yang dilayangkan pelaku, rupanya berhasil mengenai bagian tubuh Letkol Dono, yang membuatnya tak sadarkan diri hingga tewas di lokasi.
Sejumlah barang bukti pun berhasil diamankan pihak kepolisian, yakni satu unit mobil dinas milik korban, satu unit sepeda motor yang diduga dipakai pelaku, sebuah tas yang berisikan handphone milik korban, serta sembilan butir peluru pistol diamankan petugas sebagai barang bukti.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, Danpuspom TNI AD, dan Danpuspom TNI AU. Hasil investigasi di lapangan menunjukkan bahwa pelaku penembakan merupakan anggota TNI Angkatan Udara. Ada CCTV yang jadi petunjuk di sana. Selain itu ada saksi mata, dua saksi yang kami mintai keterangan, kami tunjukkan ada foto memang benar ciri-cirinya seperti itu,” beber Kombes Pol Argo.
Sementara itu, Kapendam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi mengatakan, sekitar pukul 04.00 Wib tim gabungan yang terdiri dari Kodam Jaya, AU beserta Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku, yang tak lain merupakan salah satu anggota TNI AU. Karena pelakunya dari anggota TNI, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak POM TNI AU.
“Korban meninggal di TKP dengan tembakan, satu di pelipis, satu di punggung tembus perut. Pelaku dalam pengaruh minuman keras," kata Kapendam Jaya.
Terduga pelaku juga terancam dipecat dari kesatuannya dan hukuman penjara selama 15 tahun. “Dikenakan Pasal 338 tentang pembunuhan. Sudah pasti dipecat,” kata Kristomei
Di mata keluarga, anak pertama dari pasangan suami istri Yasino dan Kusni itu dikenal sebagi sosok yang mudah bergaul dan bersahaja. Pihak keluarga pun tak menyangka, jika nasib buruk harus menimpa Letkol Dono tepat pada malam perayaan Natal.
“Dono adalah sosok yang baik. Di keluarga kami dia merupakan sosok yang sangat bijaksana dan arif. Bahkan dia juga sering kami jadikan panutan di keluarga,” kata Widoyo yang merupakan sepupu dari korban.
Sementara itu, di mata rekannya, lelaki yang belum sempat melepas masa lajangnya itu terkenal sebagai pribadi yang santun dan tegas. Suka menolong, membantu dan melindungi sesama, adalah beberapa sifat pribadi yang tak akan pernah dilupakan rekan almarhum.
“Saya tidak menyangka ini semua bisa terjadi, beliau itu pribadi yang baik. Bahkan sangat disenangi dan sama sekali tidak memiliki musuh semasa hidupnya. Mungkin Tuhan sayang kepada Mas Dono, makannya beliau dipanggil duluan oleh yang maha kuasa,” beber Doris rekan mendiang sewaktu kecil. (ogi/d/feb/run)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Letkol Dono Dipastikan Tewas Akibat Tembakan di Pelipis
Redaktur & Reporter : Adek