Letusan Diakibatkan Gempa Philipina

Kamis, 20 September 2012 – 07:35 WIB
JAKARTA - Meletusnya empat gunung di Indonesia timur dalam waktu berdekatan ternyata dipicu oleh gempa bumi yang terjadi di Philipina 31 Agustus lalu. Meski masih belum bisa dipastikan 100 persen, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yakin kalau gempa 7,6 SR itu memicu gunung-gunung untuk meletus.

Kepada Jawa Pos, Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kalau empat gunung yang dimaksud adalah Gunung Soputan, Gunung Lokon, Gunung Karangetan, dan Gunung Gamalama. Keempatnya sampai sekarang disebut masih menggeliat. "Statusnya belum menurun. Di Soputan ada erupsi kecil," ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, setelah letusan beruntun itu BNPB langsung melakukan kajian. Meski masih diperdebatkan, kuat dugaan kalau gempa Philipina memang menjadi pemicu. Apalagi, beberap gunung itu sebelumnya sudah berstatus siaga. Seperti Gunung Karangetan, Manado sudah menyandang status siaga sejak 8 Agustus.

"Ada indikasi semua di pengaruhi gempa bumi di Philipina. Saat itu, sangat kuat gempanya," imbuh Sutopo. Memang, gempa yang terjadi saat hujan lebat itu sempat membuat beberapa daerah di dekatnya terindikasi bakal disapu tsunami. Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) mengeluarkan peringatan untuk Philipina, Indonesia, dan Belau.

Beruntung, tsunami tersebut urung datang. Nah, kuatnya gempa itulah yang membuat gunung-gunung di sekitar Philipina menjadi bereaksi. Ujung-ujungnya, seperti yang diberitakan, empat gunung meletus dalam waktu yang berdekatan. Hingga saat ini, warga disekitar empat gunung itu dilarang untuk beraktivitas di dekat puncak.

Sebenarnya, masih ada satu lagi gunung yang statusnya siaga. Yakni, Gunung Ijen di Banyuwangi. Gunung dengan ketinggian 2.779 meter itu malah sudah dinyatakan siaga sejak 24 Juli lalu. Namun, Sutopo buru-buru menegaskan kalau efek gempa kecil kemungkinan sampai ke Jawa.

"Gunung Ijen tidak terkena efek gempa. Meski tidak bisa diprediksi, kemungkinan besar kalau meletus bukan karena gempa," urainya. Dia berharap agar warga sendiri tetap waspada dan membaca tanda alam kalau ada peningkatan aktivitas di Gunung Ijen.     

Sutopo berharap agar Gunung Ijen tidak terlalu lama ditutup dari aktivitas warga. Sebab, masyarakat disekitar masih banyak yang menggantungkan hidupnya dari mencari belerang. Kalaupun situasi terburuk terjadi, dia berharap agar masyarakat bisa mematuhi pemerintah yang berusaha melakukan penyelamatan.     

Disamping itu, dia juga kembali mengingatkan gunung lain yang sudah berstatus waspada. Diantarannya Gunung Seulawah Aceh, Gunung Sinabung Sumatera Utara, Gunung Talang, Sumatera Barat, Gunung Kaba Bengkulu, Gunung Kerinci Jambi, Gunung Anak Krakatau Lampung, Gunung Papandayan Garut, Gunung Tangkuban Perahu Jabar, Gunung Bromo Jatim, dan Gunung Semeru Jatim.

Dilanjutkan ke Bali ada Gunung Batur, lantas Gunung Rinjani Lombok, Gunung Sangeang Api Nusa Tenggara Barat, Gunung Rokatenda Flores, dan Gunung Egon Nusa Tenggara Timur. (dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Soroti Kada Pengumbar SDA

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler