jpnn.com - PURBALINGGA - Ratusan Masyarakat Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dievakuasi secara paksa oleh Tim gabungan dari TNI, Polri, PMI, SAR dan tim gabungan bencana dari Pemda.
Satu per satu aparat TNI dan Polisi menyisir rumah penduduk hingga ke pelosok kampung. Mereka meminta penduduk agar bersedia meninggalkan rumah demi keselamatan. Pemilik rumah diminta mematikan kompor, listrik, dan mengunci pintu sebelum meninggalkan rumah.
BACA JUGA: Operasi Bom Air Digeser ke Dumai
Meski ini hanya simulasi, tak sedikit penduduk yang menolak dievakuasi. Mereka memilih bertahan karena menganggap letusan Gunung Slamet tidak akan melukai mereka. Pernyataan ini disampaikan para orang tua yang mengaku sudah mengalami letusan Gunung Slamet beberapa kali.
Tidak hanya mengangkut penduduk, aparat juga menggiring hewan ternak ke dalam truk. Dengan begitu, penduduk tidak akan kembali ke rumah karena memikirkan peliharaan mereka sampai kondisi aman. TNI menjamin keamanan rumah penduduk selama mereka berada di pengungsian.
BACA JUGA: Ketua DPRD Digugat Perempuan
Selain banyaknya penduduk yang masih menolak dievakuasi, medan jalan yang menanjak dan sempit membuat keberadaan warga lansia dan penduduk yang sakit menjadi kendala saat dilakukan evakuasi.
Kepala Desa Kutabawa Edi Suroso mengatakan, untuk wilayah Purbalingga, Dusun Bambangan Desa Kutabawa adalah dusun yang terdekat. "Di Dusun Bambangan ada 1.060 orang. Semoga simulasi ini bisa membuat masyarakat siap menghadapi kemungkinan terburuk," tuturnya.
BACA JUGA: Dilengserkan, Bupati Karo Masih Main Gitar
Dengan latihan simulasi ini, kesadaran masyarakat untuk mengnyelamatkan nyawa lebih penting. Pasalnya, aparat lapangan akan menjamin harga benda mereka yang ditinggal saat terjadi bencana. (Jok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Diangkat jadi PNS, Guru Honor Ancam Golput
Redaktur : Tim Redaksi