Leverkusen memang butuh keajaiban untuk membalikkan keadaan di Nou Camp (7/3). Itu mengingat Barca tidak terkalahkan di kandangnya sepanjang musim ini atau dalam 19 laga. Di Liga Champions, kali terakhir Barca kalah di home adalah 1-2 dari Rubin Kazan di fase grup tiga tahun lalu.
"Saya pikir sudah berakhir," kata bek kanan Leverkusen Vedran Corluka menyikapi persaingan Leverkusen dengan Barca kepada AFP.
"Anda tidak boleh mengatakan tidak mungkin. Tapi, saya seorang realis dan saya tahu pertandingan di Barcelona akan sangat sulit karena mereka adalah tim terbaik dunia," sahut Direktur Olahraga Leverkusen Rudi Voeller di situs resmi klub.
Belajar dari pertemuan pertama, Voeller menilai timnya tidak kalah segalanya dari Barca. "Kami mampu menyulitkan mereka setidaknya selama 15 menit di awal babak kedua. Saya harap kami bisa bermain seperti itu selama 90 menit di Nou Camp," tutur mantan striker timnas Jerman dekade 1980-an tersebut.
Der trainer Leverkusen Robin Dutt setali tiga uang dengan Voeller. "Kami terlalu respek kepada mereka dan kami sedikit tegang ketika memulai pertandingan. Di babak kedua, ketika saya meminta pemain agar lebih berani mengambil inisiatif dan menekan, situasinya mulai berubah. Kami membuat mereka tidak nyaman," jelas Dutt.
"Untuk laga di Nou Camp, dalam keadaan normal, kami mungkin tidak punya peluang. Hanya, Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Beberapa tahun lalu, saya melihat Barcelona mengalahkan Basel (5-0) di Swiss, tapi bermain 1-1 di leg kedua di Spanyol," sambungnya.
Di pihak lain, kubu Barca tetap membidik raihan sempurna atas Leverkusen. Dengan kata lain, juara bertahan Liga Champions itu tetap mengincar kemenangan di Nou Camp. Seperti yang diungkapkan bek kanan Dani Alves. "Kami harus menuntaskan pekerjaan di dua leg dan bukan hanya untuk satu leg," tandas bek kanan Dani Alves di situs resmi klub. (dns/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengganti Maman Teka-teki
Redaktur : Tim Redaksi