Lewat Cara Ini Ganjar Cegah Nepotisme dan Jual Beli Jabatan di Jateng

Kamis, 08 Desember 2022 – 16:23 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto dok Pemprov Jateng

jpnn.com, JAWA TENGAH - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencegah praktik nepotisme dan jual beli jabatan lewat digitalisasi manajemen talenta Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dengan sistem merit berbasis Smart Birokrasi, Ganjar menyaring ASN dengan indikator talenta untuk promosi atau mustasi.

BACA JUGA: Jateng Jadi Primadona Investasi, Ganjar Ungkap ada 97 Pabrik Relokasi

Penerapan sistem Smart Birokrasi ditunjukkan dengan layanan manajemen talenta yang tersedia. Saat ini, Ganjar menerapkan aplikasi digital terintegrasi mulai e-jabatan fungsional, e-mutasi, dan e-file.

Analis SDM Aparatur Ahli Muda Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surakarta Nirwan Pambudi mengatakan, Ganjar berhasil menggerus budaya titipan atau setoran dengan sistem tersebut.

BACA JUGA: Sambut IKN Nusantara, Wulandari Bangun Laksana Hadirkan Pentacity Hotel

Pasalnya, terobosan Ganjar menjadi kiblat bagi BKD di kabupaten/kota se-Jateng.

"Kami mengapresiasi indeks meritokrasi provinsi dengan kategori nilai Sangat Baik. Jadi menurut kami layak mendapatkan penghargaan di nasional. Kami pun berusaha menerapkan sistem ini dalam perekrutan ASN," ujar Nirwan, Kamis (8/12).

BACA JUGA: Kemenkop-UKM Siap Akomodir 5 Poin Tuntutan Massa Aksi FKGI

Nirwan menyebut sistem meritokrasi yang diciptakan Ganjar di Pemprov Jateng menjadi rujukan provinsi lain. Hal itu dibuktikan dengan Anugrag Meritokrasi Tahun 2021 dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) memberikan Anugerah Meritokrasi Tahun 2021.

Dalam penghargaan itu, Jateng unggul dengan poin 335,5 atau kategori Sangat Baik.

KASN juga mempercayakan Pemprov Jateng menggelar sendiri Anugerah Meritokrasi kepada kabupaten /kota di Jateng yang telah menerapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN dengan kategori Baik.

"Itu kami buktikan dengan mekanisme baru proses pada seleksi terbuka jabatan pengawas (eselon IV) di  unsur wilayah. Kami buka jabatan lurah, kasi kecamatan. Kami ukur kompetensinya, pengalaman kerjanya, kinerjanya," katanya.

Senada, Kabid Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi ASN BKPSDM Kabupaten Purworejo Dwita Puspitasari mengatakan, Pemprov Jateng merupakan salah satu pioner manajemen talenta dalam penempatan ASN yang menjadi rujukan dari Kabuptan/Kota.

"Menurut saya, sistem merit dalam manajemen kepegawaian mengubah paradigma pimpinan dari penempatan sesuai senioritas daftar urut kepangkatan, menjadi berdasarkan kualifikasi kompetensi dan kinerja," katanya.

Dwita mengatakan, keberhasilan manajemen kepegawaian di Jateng membuat penempatan jabatan berdasarkan data-data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sehingga, kata dia, sistem ini akan menutup peluang jual beli jabatan.

"Pemprov Jateng sangat layak untuk mendapatkan penghargaan dan special mention komitmen dengan melihat komitmen pimpinan dan di dukung oleh SDM yang unggul sehingga dapat memperoleh pencapaian yang luar biasa," jelasnya.

Kepala BKD Jateng Wisnu Zaroh mengatakan, di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo, Jateng berhasil melakukan transformasi pengelolaan SDM aparatur ke arah digital yang berbasis integritas, profesionalitas, dan kompetensi.

Wisnu mengatakan, sebelumnya seleksi jabatan menggunakan 'closed career system'. Dalam sistem ini, integritas belum jadi syarat mutlak, dilaksanakan tertutup, dan berdasarkan senioritas.

Kini Ganjar memakai model 'open cereer system', sehingga integritas jadi syarat mutlak, seleksi berkeadilan, serta berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.

"Transformasi dalam pengisian jabatan, harapannya mendapatkan pemimpin yang berintegritas. Untuk seleksi eselon III misalnya, kami melacak rekam jejak calon misalnya, atasannya siapa, keseharian dia saat kuliah, nilai akademiknya, temannya siapa, kegiatan organisasinya. Untuk seleksi eselon II, kami bahkan mengecek track record-nya saat dia sekolah SMA," terang Wisnu.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler