jpnn.com, JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mendukung upaya Kementerian BUMN dalam mewujudkan komitmen pemerintah, dalam mencapai net zero carbon emission pada 2060.
Komitmen SIG ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama kajian implementasi dekarbonisasi, dalam Mendukung Program Netral Karbon 2060 dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
BACA JUGA: Bongkar Perselingkuhan Lukman Azhari, Medina Zein: Bilang ke Jakarta gak Tahunya..
Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama SIG, Donny Arsal dengan Direktur Utama BKI, Rudiyanto, yang disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, pada Rabu (2/2).
Selain SIG, penandatanganan MoU juga dilakukan oleh BKI dengan sejumlah BUMN, di antaranya Pertamina, PLN, Perum Perhutani, Pupuk Indonesia, MIND ID, PTPN, dan EMI.
BACA JUGA: Oh Sehun EXO Didapuk Sebagai Whitelabâs Scientist Ganteng
"Dalam operasionalnya, SIG telah melakukan inisiatif penurunan emisi karbon. Pada 2021, SIG telah melakukan beberapa program kerja utama, yang merupakan bagian dari SIG Sustainability Initiatives untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni.
Program-program kerja utama 2021 tersebut di antaranya penurunan clinker factor, peningkatan pemakaian alternative fuel dan efisiensi energy (listrik dan thermal).
BACA JUGA: HUT ke-9, SIG Berkolaborasi untuk Tumbuh Bersama
Menurutnya, upaya lain yang dilakukan SIG dalam mendukung penurunan emisi karbon adalah implementasi renewable energy berupa solar panel.
“SIG telah menyelesaikan pilot project solar panel 10 kW yang terpasang di beberapa plant yaitu Ghopo-Tuban, Semen Padang dan Semen Tonasa dan telah beroperasi dengan baik menghasilkan energi listrik yang dimanfaatkan pada peralatan pabrik,” tutur Vita.
Perseroan juga melakukan mengendalikan emisi yang dihasilkan pada proses produksi melalui pemanfaatan teknologi sistem electrostatic precipirator, conditioning tower, dan bag filter di pabrik untuk mengelola emisi debu.
SIG juga memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban dan Indarung.
SIG juga memanfaatkan sampah kota, yang sebelumnya telah diolah menjadi Refused Derived Fuel (RDF), sebagai energi alternatif pengganti batu bara di Pabrik Narogong dan Cilacap.
"Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini merupakan solusi untuk pengelolaan lingkungan masyarakat yang lebih baik," seru Vita.(chi/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Yessy