Lewat Direct Call dan Direct Export, Pelindo IV Mampu Tingkatkan Devisa Negara

Sabtu, 21 Desember 2019 – 21:01 WIB
Terkait pembangunan infrastruktur, Pelindo IV mampu memberikan multiplier effect bagi pendapatan negara dari sisi devisa. Foto dok Pelindo IV

jpnn.com, MAKASSAR - Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang menyampaikan pihaknya mendukung penuh langkah Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, investasi, reformasi birokrasi dan penggunaan APBN yang efektif dan efisien.

Terkait pembangunan infrastruktur, Pelindo IV mampu memberikan multiplier effect bagi pendapatan negara dari sisi devisa.

BACA JUGA: Pelindo I - IV Teken SKB Implementasi Sub-Holding Peralatan

Peningkatan tersebut ditopang dari pelayanan direct export dan direct call di pelabuhan wilayah kerja Pelindo IV.

"Saat ini 80 persen ekspor melalui transportasi laut, sedangkan sisanya 20 persen melalui pesawat udara. Melalui Direct Export, perusahaan cargo menjadi efisien dalam hal biaya, waktu, mandatory LC dan eskalasi kapal angkutan," kata Farid di Makassar, Sabtu (21/12).

BACA JUGA: Dirut Pelindo IV Sabet 2 Penghargaan Indonesia Winner Golden Award Excellence 2019

Kemudian dari sisi efisiensi waktu, memangkas waktu perjalanan ke Eropa dan Amerika Serikat dari 29 hari menjadi 14 hari, ke China dari 24 hari menjadi 9 hari, ke Korea dari 26 hari menjadi 17 hari.

Dengan rute baru direct ekspor, efisiensi biaya bisa dihemat hingga USD500 per kontainer

BACA JUGA: Dirut Baru Pelindo IV Harus Kebut Penyelesaian PSN

Selain itu, lanjutnya, mandatory LC mampu memangkas proses ekspor yang tadinya 30 hari menjadi dua hari.

Direct Export juga meningkatkan eskalasi kapal ekspor, sebelumnya mengangkut 700 kontainer menjadi lebih dari 1.100 kontainer.

Impor dan ekspor dari Terminal Petikemas Makassar mampu memberikan efek positif dilihat dari CAGR melalui pelabuhan lain.

CAGR impor pelabuhan lain mencapai 15,28 persen sedangkan ekspor 11,9 persen sehingga ada gap minus (-) 3,29 persen. 

Sedangkan, melalui terminal MNP direct impor 19,5 persen dan direct ekspor mencapai 24,8 persen sehingga ada suprlus 5,24 persen.

Menariknya, impor melalui MNP adalah bahan baku industri seperti keramik, mesin, spare part, biji plastik hingga pakan ternak sehingga ada proses hilirisasi.

"Direct expor mampu meningkatkan pendapatan daerah sekitar pelabuhan. Tadinya biaya ekspor masuk ke pelabuhan transit. Saat ini, masing-masing daerah pelabuhan direct export bisa turut menikmati pendapatan dari ekspor seperti pelabuhan Pantoloan, Ambon, Bitung, Sorong dan Jayapura," tambahnya.

Melalui pembangunan MNP tahap III, Pelindo IV merencanakan membangun kawasan industri berorientasi ekspor antara lain rumput laut menjadi jelly, pengolahan industri mineral menjadi produk baterai.

Hilirisasi tersebut mampu meningkatkan nilai tambah hingga 30 kali lipat.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler