Lewat IPO, PHE Bakal Sejajar dengan Perusahaan Migas Kelas Dunia

Minggu, 25 Juni 2023 – 19:40 WIB
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina. Foto dok PHE

jpnn.com, JAKARTA - Rencana penjualan perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dinilai memiliki prospek bagus bagi perkembangan bisnis perusahaan.

Menurut Pakar bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Nindyo Pramono, PHE bisa sejajar dengan perusahaan migas milik asing seperti Chevron dan Petronas. Bahkan, juga bisa sejajar dengan Singtel, perusahaan komunikasi terbesar Singapura.

BACA JUGA: Penjualan Saham Perdana PHE Bisa jadi Daya Tarik Bagi Investor

Aksi pelepasan saham ke publik ini, menandakan entitas bisnis perusahaan tersebut sudah lebih maju.

"Begitu sudah maju, sudah go public, butuh struktur modal. Perusahaan ini memiliki manajemen bagus dan berkembang," tutur Nindyo.

BACA JUGA: RDMP Balikpapan Jadi Kilang Pertamina Modern yang Ramah Lingkungan

Tak hanya di luar negeri. Sejumlah perusahaan BUMN nasional juga mengalami kemajuan setelah melakukan aksi IPO.

Nindyo mencontohkan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), yang maju pesat setelah masuk bursa saham.

BACA JUGA: Berkomitmen Peduli Lingkungan, Pegadaian Luncurkan Aplikasi Digital Bank Sampah

"Setelah go public, PGN mendapat kepercayaan bisa dapat kerjasama dengan perusahaan asing," sambung Nindyo.

Perusahaan-perusahaan publik, lanjutnya, memang memiliki fundamental bisnis yang kuat.

Pasalnya, sebelum menjual saham ke publik, perusahaan tersebut harus melalui serangkaian kajian atau feasibility studies.

Dan sebelumnya, korporasi tersebut juga harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Nindyo juga mengatakan publik juga tak perlu khawatir. Sebab, IPO PHE tidak akan menghilangkan kepemilikan negara atas perusahaan tersebut.

“Untuk melindungi kepentingan negara, Pemerintah selaku pemegang saham juga memiliki hak veto. Dengan demikian, hak negara terhadap perusahaan tersebut tidak hilang," seru Nindyo.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler